UNAIR NEWS – Sebagai UKM yang resmi disahkan pada Januari lalu, UKM Seni Religi Airlangga menyatakan sikapnya untuk berprestasi dan membawa nama baik almamater. Setelah melalui proses yang panjang, mulai dari proses administrasi dan pengesahan, akhirnya UKM ini mulai beraktifitas sesuai programnya dan telah membuka pendaftaran keanggotaanya pada bulan Februari ini. Pada tahun ini juga, rencananya mereka akan mengikuti berbagai even nasional yang tentunya mengasah kemampuan dan berprestasi.
“Persiapan pembentukan UKM ini sudah dimulai sejak bulan Agustus 2015, melalui proses administrasi yang panjang akhirnya UKM ini disahkan oleh kampus, dengan ini kami siap untuk berprestasi lebih.” Ujar Sandi Machmudin Ketua UKM Seni Religi Airlangga ketika diwawancarai di kemahasiwaan UNAIR Rabu (24/2).
UKM ini terdiri dari berbagai divisi kegiatan diantaranya; Banjari, Kaligrafi, Nasyid dan Musabaqoh Tilawatil Quran. UKM ini merupakan gabungan dari Komunitas Seni Rebana (Serban) UNAIR dan Komunitas Pecinta Al quran (Kontaq) UNAIR. Serban merupakan wadah kegiatan para seniman rebana dan sholawat UNAIR, tidak jarang mereka sudah aktif meramaikan kegiatan dan diundang ke berbagai tempat. Sedangkan Kontaq merupakan wadah mahasiswa UNAIR untuk belajar membaca, menghafal dan mengkaji Al quran.
Setelah beberapa tahun berdiri sebagai komunitas yang berprestasi, keduanya sepakat untuk melanjutkan dalam satu organisasi. Pembentukan UKM ini sendiri juga karena dorongan banyaknya mahasiswa UNAIR yang mempunyai bakat dalam hal seni Islami, namun belum terwadai khusus dalam suatu organisasi resmi. Sebagai inisiatif untuk mendukung mahasiswa yang mempunyai bakat, maka perlu adanya suatu organisasi yang resmi untuk mendukung dan megembangkan bakat sehingga dapat meraih prestasi, baik untuk individu atau juga untuk meningkatkan daftar prestasi institusi.
“Mahasiswa tidak perlu khawatir lagi untuk mengembangkan kemampuannya dibidang tersebut, karena sudah terwadahi di UKM ini. Harapanya, semoga UKM lancar dan terus berprestasi,” pungkas mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNAIR tersebut.
Penulis: M Ahalla Tsauro
Editor: Nuri Hermawan