UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Religi (UKMSR) bersama Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar seleksi Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa (MTQM) tingkat Universitas Airlangga pada Sabtu (4/1/2022) di Masjid Ulul Azmi MERR-C Universitas Airlangga. Ada 150 mahasiswa Universitas Airlangga yang turut ambil bagian dalam seleksi tersebut.
Pelaksanaan MTQM itu sempat tertunda dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Salah satu tujuan dari ajang lomba itu merupakan upaya untuk meningkatkan syiar dan ukhuwah islamiyah antar sivitas akademika UNAIR. Selain itu diharapkan MTQM itu bisa berkontribusi dalam skala regional hingga nasional.
Persiapan MTQM
Muhammad Rizal Shilchy Arif, Ketua MTQ UNAIR menuturkan dalam seleksi tahun ini, terdapat 8 cabang lomba yang menjadi acuan seleksi untuk mendapat bimbingan intensif sebelum menuju MTQ Nasional. Yakni Tilawatil Quran, Kaligrafi, Tartil Quran, Hifdzil, Fahmil Quran, Syarhil Qur’an, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIA), dan Desain Aplikasi Al-Quran.
“Dari 8 cabang lomba 2 di antaranya memiliki kriteria khusus. Lomba kaligrafi yang memiliki 2 kategori yakni kontemporer dan dekorasi,” tuturnya.
Rizal menjelaskan bahwa kaligrafi kontemporer merupakan perpaduan antara seni Lukis dan kaligrafi, yang mana ayat Quran dapat dilukiskan dalam bentuk apapun dengan keutuhan ayat beserta penyesuaian arti. Sedangkan, kaligrafi dekorasi bersifat dekoratif, yang memadukan kreasi ornamen-ornamen dengan ayat Quran.
Selain itu, ia melanjutkan pada ajang seleksi MTQM cabang perlombaan Hifzil Quran menggabungkan beberapa kategori. Di antaranya Hifzil Quran (3 Juz, 5 Juz, 10 Juz dan juz 30) dalam satu cabang perlombaan. Kegiatan itu akan diseleksi sesuai dengan kategori masing-masing.
Rizal menyebutkan, kegiatan yang telah menjadi agenda rutin UKMSR tersebut juga sekaligus mewadahi bakat mahasiswa dengan sarana berbagai bidang dalam ajang kompetisi tingkat regional hingga nasional. Hal itu juga sebagai upaya menyadari potensi dan mengarahkan mahasiswa UNAIR untuk dikembangkan.
Penulis: Dhurriah Zain
Editor: Khefti Al Mawalia
