UNAIR NEWS – Ramadan merupakan bulan suci bagi seluruh umat muslim yang ada di dunia. Banyak kegiatan keagamaan terselenggara demi meraih kebaikan di bulan Ramadan. Mengenai hal itu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Religi Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Webinar Ramadan Nasional secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu (16/3/2024). Acara itu mengusung tema “Mari Warnai Ramadan Bersama Seni Religi Penyejuk Hati”.
Hadir dalam acara tersebut, Ustaz Multazam Muslih SS MPdi. Dalam pemaparannya, ia mengatakan bahwa berdasarkan Hadis Riwayat Muslim, Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.
“Inspirasi dari hadis tersebut memunculkan berbagai kesenian dalam Islam, sehingga Islam tidak mengharamkan kesenian. Justru anjuran dalam Islam adalah menyukai keindahan,” tuturnya.
Seni adalah Kreasi

Ustaz Multazam menerangkan, secara hakikat seni memiliki arti soal kreasi-kreasi yang tidak pernah bertentangan dalam Islam. Dengan syarat, lanjutnya, asal tidak berkreasi dalam ibadah mahdhah yang aturannya sudah jelas.
“Berkreasi dalam ibadah mahdhah atau yang sudah diatur secara khusus itu tidak diperbolehkan. Namun, terhadap ibadah yang belum ada aturan khusus diperbolehkan,” terangnya.
Lebih lanjut, Ustaz Multazam menyampaikan bahwa Islam memandang secara teguh pada semua hal untuk menjunjung tinggi moralitas, termasuk seni. Seni itu, kata dia, boleh saja menonjolkan keindahan, tetapi harus tetap mempertahankan moralitas.
Hukum Musik
Ustaz Multazam menerangkan, seringkali di Indonesia beberapa sahabat dengan pemahaman yang berbeda mempermasalahkan terkait hukumnya musik. Mengenai hal itu, terdapat beberapa nama sahabat, tabiin, dan ulama yang memperbolehkan musik.
“Imam Al-Ghazali, salah satu ulama besar Islam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap musik, nyanyian, dan seni. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya’ Ulumuddin mengatakan, orang yang jiwanya tak tergerak bak semilir angin, bunga-bunga, dan suara seruling musim semi, maka dia adalah orang yang kehilangan jiwanya dan sulit terobati,” tutur Ustaz Multazam.
Pada akhir, Ustaz Multazam menegaskan bahwa ketika seseorang mendengar dan melihat keindahan, namun hatinya tidak bergerak, maka jiwanya telah memiliki permasalahan.
Penulis: Muhammad Rizal Abdul Aziz
Editor: Yulia Rohmawati