Universitas Airlangga Official Website

Ulas Pembangunan Energi Baru Terbarukan, Delegasi FH UNAIR Raih Juara II

Awarding Juara II Delegasi FH UNAIR. (Foto: Istimewa)
Awarding Juara II Delegasi FH UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Delegasi FH UNAIR berhasil meraih juara II dalam kompetisi Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro. Mereka adalah Yono Sugi Anom Darmawan, Indriani Vicky Kartikasari, dan Deah Ajeng Pramudita yang kesemuanya sekaligus sebagai anggota dari Badan Semi Otonom MYMA FH UNAIR.

Kompetisi yang finalnya diselenggarakan pada Minggu (9/6/2024) memiliki teknis yang cukup panjang. Yono Sugi Anom Darmawan yang akrab dipanggil Anom menyatakan bahwa pengumpulan naskah hingga tahap final telah telah banyak menggugurkan universitas lainnya, meskipun ia dan tim mengakui persiapan yang dilakukan cukup singkat.

Anom mengatakan bahwa topik yang diangkat mengenai pembangunan energi baru terbarukan dalam mewujudkan kondisi yang ramah lingkungan. Judul karya yang ditulis yakni Optimalisasi BUMDes melalui Mekanisme Pembiayaan Green Bond sebagai Penguatan Pengelolaan Energi Baru Terbarukan Berbasis Community Owned Renewable Energy.

“Gagasan yang kami buat berlandaskan pada 65 Rancangan Undang Undang Energi Baru Terbarukan, yang menyebutkan pada intinya perlu adanya partisipasi masyarakat untuk merealisasikan pembangunan energi baru terbarukan pada skala nasional,” jelasnya.

Anom menjelaskan bahwa pemerintah memiliki peran untuk menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai energi baru terbarukan. Pembangunan energi baru terbarukan selain berdampak pada konservasi lingkungan, juga memiliki peran terhadap investasi hijau.

“Beberapa negara di dunia, telah mampu merealisasikan investasi hijau, karena selain sebagai upaya menjaga lingkungan hidup, juga mampu berdampak pada pembangunan nasional. Pendekatan ilmu hukum berbasis sosio legal, kami terapkan untuk membangun argumentasi yang runtut dan solutif dalam tulisan ini,” ungkapnya.

Foto delegasi FH UNAIR di depan gedung Prof. Satjipto Rahardjo. (Foto: Istimewa)

Anom mengungkapkan bahwa salah satu kesulitan yang dihadapi timnya yakni adanya perbedaan pandangan hukum yang diajarkan di FH UNAIR dengan di FH UNDIP. Tantangan itu menjadi semangat bagi mereka untuk mampu memberikan hasil yang terbaik.

“Ini merupakan pertama kali kami mengikuti lomba karya tulis ilmiah di Universitas Diponegoro. Pengalaman ini juga menjadikan kami terus memberikan ide-ide baru untuk memberikan dampak terhadap perkembangan hukum di Indonesia,” tuturnya.

Anom mengatakan bahwa ia dan tim tidak mampu berjuang sejauh ini tanpa adanya dukungan dari MYMA FH dan UNAIR. “Hal terpenting ketika berlomba yakni semangat dan optimis dalam menjalankannya. Apapun hasilnya, yang paling utama adalah proses untuk menjalani rangkaian perlombaan,” paparnya.

Penulis : M. Akmal Syawal 

Editor : Khefti Al Mawalia