Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Ajak Peneliti Internasional Pengmas di Gili Iyang, Madura, di ACDH dan SEGTA 

Tim FTMM Dukung Perwujudan Energi Terbarukan di Pulau Gili Iyang, Sumenep. (Foto: Andri Hariyanto)

UNAIR NEWS – Pengabdian Masyarakat (pengmas) Universitas Airlangga (UNAIR) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) kembali hadir dengan program Airlangga Community Development Hub (ACDH) Gili Iyang, Madura. Program itu telah terintegrasi dengan Sustainable Energy and Green Technology Integrations (SEGTA) 2023 oleh Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR). 

Kegiatan ini telah resmi dibuka pada Jumat (8/9/2023) di Pendopo Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura. Yang mana dihadiri Koordinator Pengmas LPPM, Dr Pratiwi drg M Kes PIC ACDH Gili Iyang Prof Dr Retna Apsari M Si IPM, Kepala Puskesmas Dungkek dan Camat Dungkek, dan petugas lainnya. 

Wakil Rektor Research, Innovation, Community Development (RICD) Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih M Si menjadi penanggung jawab dalam program ini. Dengan mengangkat judul “Konservasi Sumber Daya Alam Pulau Gili Iyang sebagai Upaya untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal dan Supporting Teknologi Pendukung”. 

“Terdapat 3 kawasan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat penerjunan pengabdian masyarakat di universitas. Yaitu, remote area diwakili oleh ACDH Gili Iyang, daerah perbatasan diwakili oleh ACDH Bintan, dan dan daerah pesisir diwakili oleh ACDH Banyuwangi,” jelas Prof Nyoman. 

ACDH di Gili Iyang 

Penerjunan ACDH di Gili Iyang akan terselengara dengan 3 tahap. Mulai pada 21 – 24 September 2023, 12 – 15 Oktober 2023, hingga 26 – 29 Oktober 2023. Itu sesuai dengan cluster yang akan digarap di Gili Iyang. 

Dalam pembukaan ACDH di Gili Ilyang 2023, FTMM akan mempersembahkan sepeda listrik bernama TRECE (third electric bike) hasil karya oleh dosen FTMM Yoga Uta Nugraha beserta tim inovator Electric Vehicle On Study (EV-OS) FTMM. Tujuan penyerahan sepeda listrik itu agar bermanfaat untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura. 

Selain itu, FTMM akan mengenalkan potensi energi terbarukan dan teknologi hijau kepada para mahasiswa dan dosen internasional peserta SEGTA. Yang nantinya tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kolaborasi. Baik dalam wujud pelaksanaan riset, akademik, maupun pengembangan produk atau inovasi mutakhir bersama kolaborator luar negeri. 

Salah satu potret kegiatan Serangkaian SEGTA FALL 2022. (Foto: Istimewa)

Pengenalan SEGTA 2023 

Sustainable Energy and Green Technology Integrations (SEGTA) 2023 merupakan summer program yang dilaksanakan FTMM sejak 2022. SEGTA 2023 merupakan pelaksanaan pada tahun kedua dengan bentuk pengabdian kepada masyarakat internasional FTMM, yang melibatkan mahasiswa dan dosen serta peneliti asing. 

Tujuan SEGTA 2023 adalah memperkenalkan produk-produk dosen yang sudah dihilirisasi di masyarakat. Harapannya, akan muncul kerja sama penelitian dan pengmas internasional dengan tujuan utama membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat Gili Iyang.

SEGTA 2023 diikuti oleh 30 student inbound full time dan 8 staff inbound part time dari 13 negara. Yaitu, Malaysia, Philippine, Egypt, Sudan, Yaman, Afganistan, Tanzania, Pakistan, Timor Leste, Somalia, Rwanda, India, and Malawi. 

Bukan hanya itu, terdapat berbagai perguruan tinggi yang terlibat. Di antaranya, Universit Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia, dan Polytechnic University of the Philippines. 

Penulis: Nokya Suripto Putri 

Editor: Feri Fenoria