UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) akan menyelenggarakan Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025. HITEX merupakan pameran riset berskala nasional yang melibatkan 24 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) serta mitra dari berbagai industri. Perhelatan akbar itu akan terselenggara pada Selasa-Rabu (20-21/5/2025) di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus MERR-C UNAIR.
Libatkan Berbagai Mitra
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNAIR, Prof Dr Gadis Meinar Sari dr MKes mengatakan, HITEX nantinya akan memamerkan berbagai hasil riset dan pengabdian masyarakat (pengmas). Khususnya dari para peneliti dan civitas academica UNAIR. Tidak hanya itu, berbagai mitra industri juga akan terlibat dalam kegiatan ini.
Nantinya, berbagai grup dan pusat riset di UNAIR akan memamerkan produk mereka melalui booth-booth yang tersedia. Demikian halnya dengan PTN-BH yang diundang, juga akan mendapatkan fasilitas untuk memamerkan produk riset.

“Tujuannya adalah untuk mengenalkan hasil riset dan pengmas yang berpotensi dihilirisasi. Nanti kami juga akan mengundang mitra-mitra dari dunia usaha dan industri sehingga akan dihasilkan business matching yang memfasilitasi produk-produk riset untuk dihilirisasi di masyarakat,” ujarnya.
Melalui HITEX, diharapkan akan tercipta kolaborasi dengan mitra dunia industri. Dengan demikian, proses hilirisasi produk-produk UNAIR untuk dapat sampai kepada masyarakat akan berjalan lebih mudah.
Penyerahan Simbolis Vaksin
Salah satu hal yang menarik dari HITEX nanti adalah adanya penyerahan simbolis seed vaksin PMK dan Flu Babi produksi UNAIR. Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA menyebut, penyerahan itu menjadi bukti komitmen UNAIR yang selaras dengan komitmen pemerintah, yakni mewujudkan kampus berdampak bagi masyarakat. “Sesuai komitmen pemerintah bahwa kita diminta memberikan dampak. Salah satu spesialisasi kita di bidang kesehatan. Kebetulan permasalahannya ada virus PMK dan Flu Babi,” tuturnya.
UNAIR telah menjalankan riset vaksin untuk kedua virus tersebut. Hal tersebut bukanlah tanpa sebab. Selama ini, PMK dan Flu Babi telah menjadi momok bagi masyarakat. “Sehingga kami berharap, dengan vaksin ini bisa meminimalkan kerugian dan bisa memberikan dampak,” katanya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu melanjutkan, UNAIR juga akan menggandeng berbagai mitra untuk mendistribusikan vaksin tersebut. Dengan demikian, produk vaksin tersebut akan lebih mudah dan cepat diterima manfaatnya oleh masyarakat.
Pada akhir, Prof Nasih juga menegaskan bahwa produk vaksin ini menjadi bukti bahwa UNAIR memiliki kompetensi yang sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia maupun dunia. “Bahwa kita sebenarnya bisa memproduksi apa pun itu, vaksin, maupun produk lain. Asalkan ada support teknologi, sumber daya, kami siap memberikan dampak bagi masyarakat,” tegasnya.
Penulis: Yulia Rohmawati