UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan kelompok Asuhan Mandiri (ASMAN) Manggala pada Rabu (28/8/2024). Pengmas tersebut berlangsung di Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan pengmas bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktikkan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Penanaman TOGA menggunakan pupuk organik, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam hal kesehatan serta pelestarian lingkungan.
Hadir dalam pengmas tersebut, berbagai elemen masyarakat termasuk anggota kelompok Asman Manggala Desa Larangan. Selain itu, kehadiran tim mahasiswa yang turut membantu kelancaran acara. Hal tersebut menunjukkan sinergi yang kuat antara dunia akademik dan masyarakat dalam memajukan desa. Ketua kelompok ASMAN Manggala berharap pentingnya kemandirian dalam hal kesehatan keluarga melalui pemanfaatan tanaman obat. Melalui pengabdian masyarakat universitas ini harapannya juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Larangan. Baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.
Pemanfaatan TOGA
Prof Dr Tintin Sukartini SKp MKes menjelaskan secara komprehensif mengenai pemanfaatan TOGA secara turun-temurun di Indonesia. Tanaman-tanaman seperti meniran, sambiloto, kunyit, jahe, lidah buaya, sereh, merupakan contoh tanaman yang memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga mengobati berbagai penyakit ringan secara alami.

Prof Tintin juga menyampaikan pentingnya pengetahuan tentang pengobatan tradisional sebagai alternatif yang aman dan terjangkau. Terutama di tengah meningkatnya ketergantungan pada obat-obatan kimia. Pemanfaatan TOGA di setiap rumah tangga dapat menjadi langkah preventif dalam menjaga kesehatan keluarga serta mengurangi pengeluaran untuk obat-obatan. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, setiap keluarga dapat menanam TOGA dan memetik manfaatnya secara langsung.
Dalam penanaman TOGA, pupuk memegang peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Pupuk organik memiliki keunggulan daripada pupuk kandang murni yang berasal dari kotoran hewan. Dengan proses pembuatannya yang memerlukan proses fermentasi. Hal ini disampaikan oleh Dr Emy Koestanti Sabdoningrum drh MKes selaku ketua kegiatan dan pelaku bisnis peternakan domba Panji Farm.
Kemandirian Masyarakat
Kegiatan penanaman TOGA dengan pupuk organik ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan. Dengan menanam TOGA di pekarangan rumah, warga Desa Larangan harapannya dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan obat keluarga, sekaligus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan pupuk organik.
Prof Dr Lilik Maslachah drh MKes menyatakan pentingnya pupuk organik tidak hanya membantu meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik dengan bahan-bahan seperti kotoran hewan ternak. Dalam paparannya, Prof Dr Lilik juga menyampaikan langkah-langkah praktis dalam pembuatan pupuk organik yang dapat memberikan nutrisi seimbang dan bertahan lebih lama di tanah daripada dengan pupuk kimia, yang pada akhirnya akan menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif.
Sinergi antara kelompok Asman Manggala dan GAPOKTAN Maju Jaya sebagai penyedia pupuk organik dan tim dosen juga mahasiswa menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah program pengabdian masyarakat sangat bergantung pada kolaborasi yang baik antar berbagai pihak. Melalui kegiatan ini, harapannya dapat ercipta hubungan yang lebih erat dan kerja sama yang lebih intensif di masa depan, sehingga program-program serupa dapat terus terlaksana dan memberikan manfaat yang lebih luas.
Harapannya pula, keberhasilan kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan program serupa. Sehingga kemandirian dalam bidang kesehatan dan pertanian organik dapat tersebar luas dan teraplikasikan di berbagai daerah. Dengan begitu, upaya menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan peduli lingkungan dapat terwujud secara nyata dan berkelanjutan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada DRPTM melalui skema PKM atas dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2024 dengan Nomor SK 1313/UN3/2024.
Penulis: Emy Koestanti Sabdoningrum