UNAIR NEWS – Menyongsong kerja sama global di sektor pendidikan, Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan pertemuan dengan kedutaan Zimbabwe pada Jumat (20/6/25) di Ruang Meeting Balai Rua, Kantor Manajemen Kampus Merr-C. Pertemuan itu membahas strategi kerja sama dalam bidang pendidikan antara UNAIR dan Zimbabwe.
Dalam kerja sama ini, kedutaan Zimbabwe diwakili oleh Z.R. Churu, M. Makururu, Dr W. Kachere, C. Taringa, E. Chaoneka, dan W. Mungate. Sedangkan dari UNAIR diwakili oleh Prof Bambang Sektiari Lukiswanto DEA DVM, Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni, dan Dina Septiani BComm MComn PhD Deputy Director Airlangga Global Enggament (AGE).
Kerja Sama Strategis
Pada kesempatan itu, Mr Churu menyampaikan banyak kerja sama yang telah dilakukan dengan Indonesia seperti kerja sama beasiswa, dan pascasarjana. Selain itu, ia juga menyampaikan kemungkinan kerja sama yang lebih banyak dalam bidang pendidikan antara UNAIR dengan Zimbabwe untuk menambah international exposure dan dampak global pada masyarakat.
“Kami mengharapkan kerja sama dengan UNAIR dalam bidang pendidikan seperti pertukaran pelajar, joint degree, beasiswa bagi mahasiswa Zimbabwe, dan penelitian serta riset kolaborasi. Kami juga menyampaikan rasa terimakasih karena telah menerima mahasiswa dari Zimbabwe di Indonesia,” ungkapnya.
Tawaran UNAIR
Pada kesempatan itu, Dina Septiana selaku selaku perwakilan AGE UNAIR menawarkan beberapa kerja sama yang akan dilakukan dengan Zimbabwe. Kerja sama tersebut meliputi berbagai kerja sama di bidang pendidikan yang akan memberikan kesempatan kedua pihak untuk saling bertukar ilmu pengetahuan. Selain itu, kerja sama tersebut harapannya dapat menjadi perekat hubungan diplomatik kedua negara.
“Kami sangat terbuka dengan kerja sama yang ada kedepannya, tawaran yang dapat kami berikan untuk kerja sama dengan universitas di Zimbabwe dalam bentuk staff exchange, student exchange, joint lecture, supervision, research, international internship. Selain itu untuk beasiswa, terdapat Indonesian AID scholarship dari kementrian keuangan untuk tiga prodi yaitu psikologi, farmasi, dan ekonomi islam,” ungkapnya.
Dina menyampaikan bahwa UNAIR juga memiliki beasiswa bagi mahasiswa asing bernama Airlangga Development Scholarship (ADS) pada level magister dan doktoral. Mahasiswa yang mengambil program ini akan mendapatkan pelatihan dasar bahasa Indonesia secara gratis dan biaya uang kuliah serta biaya hidup.
“UNAIR juga menawarkan beasiswa untuk pertukaran pelajar selama satu semester dan mendapatkan pembiayaan kuliah, mengikuti kelas berbahasa inggris, dan mengikuti kursus bahasa Indonesia. Apabila tidak mengikuti program kelas reguler maka dapat mengikuti program internship atau riset dan tidak perlu membayar uang kuliah,” pungkasnya.
Penulis: Rifki Sunarsis Ari Adi
Editor: Khefti Al Mawalia