Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Gaungkan Komitmen Berdampak Nyata untuk Negeri

Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA ketika berdiskusi dalam acara Ranah Publik pada Jumat (16/5/2025) di Hall lantai 1, Kampus MERR-C UNAIR. (Foto: PKIP UNAIR)
Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA ketika berdiskusi dalam acara Ranah Publik pada Jumat (16/5/2025) di Hall lantai 1, Kampus MERR-C UNAIR. (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggandeng Suara Muslim Radio Network untuk menggelar diskusi Ranah Publik. Kali ini, mengangkat tema UNAIR Berdampak untuk Indonesia yang Adil dan Beradab. Acara tersebut berlangsung pada Jumat (16/5/2025) di Hall lantai 1, Gedung Manajemen, Kampus MERR-C UNAIR.

Diskusi ini mengundang Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA sebagai narasumber. Prof Nasih menyampaikan bahwa ia tidak pernah memiliki ambisi muluk saat pertama kali menjabat rektor. Menurutnya, posisi tersebut muncul dari jalan yang terbuka, bukan karena keinginan pribadi. Prinsipnya sederhana, yaitu bagaimana UNAIR dapat hadir memberikan manfaat dan berkontribusi di manapun saat masyarakat butuhkan.

“Masyarakat hanya akan mengenang eksistensi sebuah perguruan tinggi dari seberapa besar dampaknya bagi kehidupan nyata. Kalau kita ingin UNAIR dapat pengakuan, maka dia harus bermanfaat. Harus menghadirkan kemaslahatan dan memberikan impact terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

Slogan HEBAT sebagai Identitas UNAIR

Untuk menjaga arah kontribusi kampus, UNAIR merumuskan nilai-nilai dasar melalui slogan HEBAT. Prof Nasih menjelaskan bahwa konsep tersebut lahir dari nilai excellence with morality, lalu ia menyederhanakannya agar seluruh civitas academica dapat menerapkannya dengan mudah. Lima karakter utamanya mencakup Humble–Honest, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendent.

“Rendah hati itu penting, karena menjadi pintu masuk semua ilmu. Kalau terlalu merasa pintar, maka akan susah menerima hal baru. Lalu kejujuran, saling tolong-menolong, dan keberanian dalam mengambil risiko juga tidak kalah penting,” tuturnya.

Menurutnya, keberanian bukan sekadar berani tampil, tetapi juga siap menghadapi tantangan melalui riset dan inovasi. Prof Nasih mencontohkan bagaimana UNAIR berani melangkah saat pandemi dan berkontribusi lewat pengembangan vaksin. Sementara itu, nilai transcendent menutup rangkaian sebagai pengingat bahwa semua ikhtiar harus kita kembalikan pada Tuhan.

Riset Harus Mengalir dan Berdampak

Lebih lanjut, Prof Nasih memaparkan bahwa kualitas riset tidak berhenti pada hasil, tapi bagaimana peneliti memastikan masyarakat dapat mengakses riset tersebut. Karena itu, publikasi menjadi bagian penting dari proses akademik. Prof Nasih mengajak civitas UNAIR untuk aktif menyebarluaskan hasil penelitian, baik melalui jurnal maupun media siar seperti Suara Muslim Radio Network.

“Kalau kita memuat tulisan di jurnal, ribuan orang bisa membacanya dan banyak pihak bisa mensitasinya, maka manfaatnya jauh lebih besar. Itu juga bagian dari amal jariyah,” katanya.

UNAIR, sambungnya, juga berkomitmen mendorong lulusan agar tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki daya saing di dunia kerja. “Lulusan perguruan tinggi tidak seharusnya menjadi beban masyarakat. Sebaliknya, mereka perlu menjadi pribadi yang mandiri dan bisa menciptakan pekerjaan, bukan sekadar mencari pekerjaan,” tambahnya.

Kolaborasi Menjadi Kunci Kekuatan Kampus

Dalam membangun reputasi institusi, Prof Nasih menyebut tidak ada resep rahasia. Semua pencapaian UNAIR, termasuk peningkatan peringkat nasional dan global adalah hasil dari kerja keras bersama. Selain itu, menanggapi masalah pembangunan, Prof Nasih berharap publik tidak hanya melihat gedung-gedung baru sebagai pencapaian utama, tetapi juga memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia UNAIR.

Menutup diskusi, Prof Nasih menyampaikan komitmen UNAIR untuk terus memberi kontribusi nyata bagi kehidupan. “UNAIR harus hadir berdampak, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan, lingkungan, serta seluruh umat manusia. Itu akan menjadi komitmen dan kita teguhkan secara bersama-sama,” tutupnya.

Penulis: Fania Tiara Berliana Marsyanda

Editor: Ragil Kukuh Imanto