UNAIR NEWS – Proses seleksi dan pemilihan calon rektor Universitas Airlangga (UNAIR) periode 2025-2030 sudah memasuki tahap Uji Masyarakat Kampus (UMK). Tahapan UMK ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai Selasa (11/3/2025), hingga Kamis (13/3/2025).
Kegiatan yang bertempat di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR C UNAIR itu berlangsung sangat meriah. Pada hari pertama, kegiatan dihadiri langsung oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni dan tim penilai.
Pada hari pertama, ada empat calon rektor yang mempresentasikan program strategisnya. Di antaranya Prof Dr Dwi Setyawan SSi MSi Apt, Prof Junaidi Khotib SSi Apt MKes PhD, Prof Dr Bambang Suharto SST MM Par dan Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin.
Ketua Panitia Seleksi Calon Rektor, Prof Dr Suryanto MSi Psikolog mengatakan bahwa uji masyarakat kampus bertujuan untuk memperkenalkan calon rektor kepada masyarakat kampus dan menunjukkan kemampuannya dalam berkomunikasi. Para calon rektor, lanjutnya, akan memaparkan program strategis untuk mencapai visi misinya sesuai statuta UNAIR.
“Pada forum ini juga, masyarakat kampus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya kepada para calon rektor,” tuturnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat kampus berkenan hadir dalam acara ini selama tiga hari kedepan. Harapannya, proses tersebut akan menghasilkan calon rektor yang bisa memimpin UNAIR lima tahun ke depan dan membawa UNAIR menuju World Class University dan luar biasa di dunia.
Sosok Calon Rektor
Sementara itu, Ketua Senat Akademik UNAIR, Prof Dr Nursalam M Nurs Hons dalam sambutannya mengimbau bahwa pelaksanaan pemilihan rektor (pilrek) ini harus Adem, Aman, Damai dan Senang (ADS). Ia juga mengulas sosok calon rektor yang harus memiliki beberapa kriteria.
Menurutnya, seorang calon rektor harus memiliki kemampuan dalam bekerjasama dan berkolaborasi dengan siapa saja. Selain itu, juga harus menunjukkan independensi, otonomi bahwa kita harus menunjukkan yang terbaik untuk membawa UNAIR lebih baik lagi. Terakhir, rektor harus menjadi teladan dalam segala hal, utamanya dalam kesederhanaan dan kreatifitas serta inovatif.
Disamping itu, saat ini kita berada di era perubahan dan adanya ketidakpastian. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk adaptif, responsif, dan bermental tangguh dalam menghadapi zaman.
“Kita tidak bisa menggantungkan sesuatu yang sudah-sudah, kompleksitas dan ambiguitas. Kita harus belajar pada pemerintahan yang ada, banyak ujian yang akan kita hadapi ke depan,” paparnya.
Penulis: Khefti Al Mawalia