Saya dan semua alumni Universitas Airlangga (UNAIR) selalu senang dan bangga ketika membaca berita bahwa ranking UNAIR ini terus menerus mengalami kenaikan. Misalkan pada bulan November 2024 ini ada berita membanggakan di mana UNAIR kali ini berhasil menduduki posisi ranking kedua perguruan tinggi terbaik di Indonesia setelah UI menurut Quacquarelli Symonds Asian University Ranking (QS AUR) 2025. Capaian tersebut resmi diumumkan pada QS Higher Education Summit: Asia Pacific yang berlangsung di Macau, Rabu (6/11/2024).
Tidak hanya menduduki posisi kedua terbaik nasional, UNAIR juga menduduki posisi ke-12 di Asia Tenggara serta posisi ke-52 di Asia, dengan raihan skor sebesar 70.5. Berada pada posisi tersebut, UNAIR telah berhasil menunjukkan peningkatan. Sebelumnya, UNAIR berada pada posisi ke-15 di Asia Tenggara dan ke-67 di Asia berdasarkan QS AUR 2024.
Dalam komunikasi saya sebagai Ketua dan Anggota Komite Audit Majelis Wali Amanat UNAIR dengan kolega dari banyak Ketua dan Anggota Komite Audit PTN-BH saya mendapatkan pertanyaan kenapa begitu cepat UNAIR mencapai ranking itu. Padahal dari segi anggaran tidak sebegitu besar dibandingkan dengan saudara tua UI misalnya.
Namun selain bangga, hati saya deg-degan karena pencapaian yang membanggakan dalam bentuk ranking itu ibarat iman seseorang yang kadang menebal kadang menipis. Orang yang beriman apabila lalai dalam kehidupan sehari-hari atau ter-nina bobo dengan pencapaian imannya itu bisa-bisa derajat keimanannya menurun. Dalam ajaran Islam, salah satu cara menjaga keimanan itu dengan cara Istiqomah. Berbagai definisi Istiqomah itu dari literatur agama Islam, salah satunya dari Jamiatul Ulama South Africa yang menjelaskan:
Istiqamah means consistency and steadfastness in discharging your obligation in the best possible manner and with the highest possible enthusiasm. Nabi sallallahu ‘alayhi wassallam himself was specifically instructed to execute his obligations with Istiqamah in the following words: “Be steadfast (in discharging your obligations) as you are commanded (by Allah).”
(Istiqamah berarti konsistensi dan ketabahan dalam melaksanakan kewajiban Anda dengan cara terbaik dan dengan semangat setinggi mungkin. Nabi sallallahu ‘alayhi wassallam sendiri secara khusus diperintahkan untuk melaksanakan kewajibannya dengan Istiqamah dengan kata-kata berikut: “Teguhlah (dalam melaksanakan kewajibanmu) seperti yang diperintahkan (oleh Allah).”
Apabila UNAIR tidak melakukan upaya yang istiqomah, yakni konsisten, kontinyu dan teguh dalam mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi maka bisa-bisa berbagai pencapaian yang membanggakan itu bisa menurun. Selain itu, perlu diperhatikan pendapat dua rektor yaitu rektor UI tahun 2019. Waktu itu Prof Ari Kuncoro pernah mengatakan bahwa ranking itu sebuah motivator dan bukan suatu tujuan.
Sementara itu, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak pernah mengatakan bahwa peningkatan UNAIR yang dapat mencapai universitas top 500 dunia merupakan sebuah karunia yang luar biasa. Ia berharap di tahun 2025 nanti, UNAIR bisa meraih posisi di bawah 300. ”Sejak awal menjadi bagian dari top 500 dunia sudah jadi karunia yang luar biasa. Apalagi sekarang posisi kita berada pada 308, tentu menjadi sebuah karunia yang luar biasa,” terangnya.
Menurutnya, ranking adalah salah satu tolak ukur dalam melakukan evaluasi dalam membenahi elemen-elemen apa saja yang cukup dan perlu dibenahi. “Ranking bukan menjadi tujuan utama. Namun ranking juga bisa menjadi pembanding dengan perguruan tinggi yang lain,” paparnya.
Pendapat kedua rektor itu bisa bermakna bahwa tanpa adanya ranking pun seluruh stakeholder atau pemangku UNAIR – siapa pun pemimpin yang in charge – harus melakukan upaya akademik yang kontinyu, konsisten dan teguh. Seperti yang termaktub dalam pengertian Istiqomah tadi untuk menumbuhkan good governance di semua bidang, menumbuhkan academic culture yang kondusif, mencipatkan kehidupan kampus yang harmoni, terus berinovasi dan berkreasi dalam penelitian, melakukan koordinasi disemua lini dan sebagainya.
UNAIR juga harus memaknai bahwa Istiqomah itu terus bergerak – Go On, dan bukannya berhenti dijalan, menyerah atau – Give Up.