Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Jadi Tuan Rumah Temilreg FoSSEI Jawa Timur 2023

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pengembangan ekonomi Islam. (Sumber: Panitia)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pengembangan ekonomi Islam. (Sumber: Panitia)

UNAIR NEWS – Sebagai bentuk merekatkan tali silaturahmi sesama anggota KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) di Jawa Timur, FoSSEI (Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam) Regional Jawa Timur mengadakan kegiatan Temilreg (Temu Ilmiah Regional) FoSSEI Jawa Timur 2023). Kegiatan ini telah dibuka secara resmi di Aula Fadjar Notonegoro FEB Kampus Dharmawangsa-B UNAIR pada Jumat (14/7/2023).

Direktur Utama KSEI AcSES FEB UNAIR 2023 Verdian Agus Saputra mengatakan bahwa tujuan terselenggaranya Temilreg adalah meningkatkan keilmuan dan mengakrabkan antar sesama anggota KSEI di Jawa Timur.

“Dari kegiatan ini juga akan ada diskusi regional. Nah itu output-nya bakal membahas terkait isu-isu ekonomi Islam, yang nantinya akan menghasilkan sebuah gagasan dan rekomendasi yang akan disampaikan ke pihak-pihak terkait ekonomi Islam itu sendiri,” tambah Verdian.

Tekankan Pentingnya Jaminan Produk Halal

Hery Wiriantoro ST MMT sebagai Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Jawa Timur menjadi keynote speaker terkait pentingnya jaminan produk halal. Hery menyampaikan bahwa salah satu prioritas gubernur Jawa Timur saat ini adalah pemerataan produk halal terhadap makanan dan minuman di Jawa Timur. “Dan itu menjadi suatu kewajiban pada tahun 2028,” tambahnya.

Seseorang yang mewakili gubernur Jawa Timur tersebut juga mengatakan bahwa jaminan produk halal dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk halal Indonesia di dalam dan luar negeri. Hery menyampaikan bahwa Thailand dan Jepang telah memproklamirkan menjadi dapur halal di Asia. Sedangkan Indonesia masih belum. Padahal, kedua negara tersebut bukan negara yang bermayoritas muslim.

“Kalau kita bicara Indonesia, mayoritas muslim, dan bahan bakunya juga banyak yang dari sektor untuk merangkap industri halal,” jelas Hery.

Jawa Timur juga memiliki misi dalam memperkenalkan produk halalnya di negara non muslim. Saat ini, kebanyakan negara non muslim menyediakan makanan dan minuman halal untuk wisatawan muslim di negaranya. Menurutnya, ini merupakan kesempatan bagi Jawa Timur dalam memperkenalkan produk yang bersifat halal untuk dapat diekspor.

“Ini dalam rangka meningkatkan ekspor Jawa Timur, di samping untuk persiapan produk-produk Jawa Timur itu bisa berdaya saing dengan negara lain yang ada di dunia,” ungkapnya.

Tekankan Pengembangan Ekonomi Islam

Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur juga turut hadir dalam kegiatan Temilreg FoSSEI Jawa Timur 2023 pada Sabtu (15/7/2023). Emil menyampaikan rasa senangnya terhadap peran FoSSEI dalam mempersiapkan sumber daya manusia untuk mengembangkan ekonomi Islam. Menurutnya, Indonesia berpotensi besar menjadi pusat ekonomi Islam.

“Tapi posisi itu masih belum kita pegang hari ini. Posisi itu harus kita rebut dengan cara meningkatkan jumlah SDM yang siap untuk kemudian memegang posisi itu,” tegas Emil.

Emil menyampaikan bahwa ekonomi Islam tidak hanya sekadar berbicara tentang bank syariah, produk halal, dan pembuatan peralatan muslim, tetapi juga terhadap aspek-aspek kehidupan lainnya. Misalnya dalam bertransaksi, Islam melarang transaksi yang spekulatif dan berat sebelah.

Menurutnya, transaksi seperti itu tidak memandang agama dan mendorong bentuk ketidakadilan. Untuk itu, Emil menegaskan bahwa menjadi seorang scholar ekonomi Islam tidak hanya mengembangkan ekonomi Islam dalam tatanan masyarakat Islam.

“Tetapi juga untuk menggaungkan ini sebuah syiar bahwa agama Islam dan Al Qur’an mengajarkan bagaimana kita mendorong perekonomian yang lebih adil dan mensejahterakan bagi seluruh manusia. Semangat rahmatan lil alamin,” jelasnya. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh