UNAIR NEWS – Dalam rangka meningkatkan kerja sama internasional, Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar pertemuan dengan National Taichung University of Science and Technology (NTCUST). Pertemuan itu berlangsung pada Jumat (20/12/24) di Ruang Sidang Pleno Balairua, Gedung Manajemen Kampus MERR C.
Dihadiri oleh 6 perwakilan NTCUST yaitu Professor Tung Shou Chen, Professor Ching Wei Cheng, Professor Jiunn Woei Lian, Professor Shiah Lian Chen dan Ya Seng Cheng. Pertemuan itu membahas agenda besar strategi kerja sama akademik antara UNAIR dan NTCUST di empat fakultas yaitu FKP, FTMM, FST dan FKM.
Kerja Sama Internasional
Kerja sama itu diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara UNAIR dan NTCUST yang ditandatangani langsung oleh rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak dan president of NTCUST Prof Tung Shou Chen. Selanjutnya dilakukan diskusi strategi kerja sama antara 2 kampus.
Deputy Director Airlangga Global Engagement (AGE), Dina Septiani menyambut baik kedatangan perwakilan NTCUST ke UNAIR. “Kami sangat terbuka dengan berbagai kemungkinan kerja sama yang akan dilakukan. Baik dalam program pertukaran pelajar, kolaborasi riset dan penelitian, kuliah tamu dan berbagai kemungkinan lainnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Dina menjelaskan beberapa rancangan kerja sama yang akan dilakukan dengan NTCUST. Mulai dari FST yang mencanangkan kuliah tamu dan kerja sama dalam bidang sistem informatika dan statistika. Dilanjutkan kerja sama dari FTMM yang mencanangkan pengembangan dynamic sensor dalam bidang teknik industri.
Di bidang keperawatan, FKP menawarkan kerja sama student inbound yang mana mahasiswa NTCUST dapat merasakan pengalaman pembelajaran klinis dalam beberapa stase praktik. “Hal ini kemudian menjadi menarik yang mana pertukaran kultur dan keilmuan dapat terjadi antara dua kampus melalui program yang kita canangkan,” ungkapnya.
Ketertarikan Khusus
Sementara itu, Professor Jiunn Woei Lian yang merupakan guru besar bidang manajemen informasi tersebut menyampaikan ketertarikannya terhadap kajian nanoteknologi yang ada di UNAIR. “Kami di NTCUST belum memiliki profesor dalam bidang nanoteknologi. Dengan adanya fakta bahwa UNAIR memiliki program studi dengan kajian nanoteknologi, saya pribadi sangat tertarik untuk mengulas lebih dalam terkait kajian ini. Semoga kedepannya kerja sama ini dapat mengembangkan kajian lebih luas,” ungkapnya.
Professor Jiunn Woei Lian menambahkan bahwa UNAIR memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Harapannya, kerja sama dalam bentuk kolaborasi riset, pertukaran pelajar maupun kuliah tamu dapat mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki kedua universitas tersebut.
Penulis: Rifki Sunarsis Ari Adi
Editor: Khefti Al Mawalia