Universitas Airlangga Official Website

Raih Pengampunan Lailatul Qadar, UNAIR Kembali Gelar Kajian

KH Agoes Ali Masyhuri saat memberikan materi kajian (Foto: PKIP UNAIR)
KH Agoes Ali Masyhuri saat memberikan materi kajian (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Dalam rangka meraih pengampunan malam Lailatul Qadar, Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kajian. Acara yang penuh nuansa rohani itu terselenggara di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus C MERR, Rabu (03/04/2024).

Hadir dalam kajian tersebut, ulama besar, KH Agoes Ali Masyhuri atau kerap di sapa Gus Ali. Gus Ali merupakan seorang tokoh ulama sekaligus pendiri Pondok Pesantren Bumi Sholawat dan penulis beberapa buku.

Pada kajian Lailatul Qadar itu, Gus Ali menekankan upaya meraih pengampunan dan menjadi manusia yang dicintai Allah SWT. “Kunci hidup itu ada dua, tak kasih tahu rahasianya. Kalau kita terapkan hidup kita ini akan mudah. Pertama istighfar, kedua sholawat kepada kekasih Allah, Rasulullah SAW,” ujarnya.

Kemudian, Gus Ali mengatakan bahwa istighfar adalah senjata terkuat. Secanggih apapun senjata yang manusia ciptakan tidak akan sebanding dengan kekuatan istighfar dan sholawat. “Tidak akan hancur suatu kaum jika si hatinya masih ada istighfar dan sholawat kepada Muhammad,” imbuhnya.

Namun, Gus Ali juga turut menambahkan bahwa tidak semua orang bisa merasakan kekuatan istighfar dan sholawat. Kekuatan itu bisa dirasakan jika diimbangi dengan Istiqomah. “Istiqomah yang paling penting dalam romadhon ini mari kita menjadi santri yang cerdas mawas diri” tegasnya.

Rektor UNAIR, Prof Dr Nasih SE MT Ak saat memberikan pertanyaan undian umroh gratis pada peserta kajian (Foto: PKIP UNAIR)

Pada kajian tersebut, selain memberikan wadah untuk mawas diri seluruh civitas akademika, Rektor UNAIR, Prof Dr Nasih SE MT Ak juga turut berbagi berkah Ramadhan dengan memberikan hadiah umrah. Rektor juga turut memberikan beberapa pertanyaan untuk memperkuat ketajaman ilmu mengenai Ramadan kepada peserta kajian.

Pada akhir, Rektor UNAIR juga berharap agar kesempatan yang sama dapat menjadi kegiatan berkelanjutan untuk memperdalam keimanan. “Jadi ya doakan saja tahun depan lebih banyak kuotanya. Yang terpenting satu, harus kuat ibadahnya apalagi di bulan yang penuh ampunan,” pungkas Prof Nasih

Penulis: Rosita

Editor: Yulia Rohmawati