Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Latih Dosen dan Mahasiswa Tingkatkan Publikasi dan Penelitian

Suasana Workshop Series Handbook & Textbook. (Foto: Rosi)

UNAIR NEWS – Mendukung publikasi ilmiah dosen, Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) Kampus MERR C mengelar UNAIR Writing MasterClass di Rajasa Room, Hotel Bumi Surabaya pada Kamis-Jum’at (14-15/3/2022). Kegiatan itu berupa latihan penulisan serta editing jurnal dan buku bagi dosen.

Ketua LIPJPHKI UNAIR Prof Hery Purnobasuki mengatakan antusiasme peserta begitu tinggi. Terbukti kuota peserta terpenuhi pada hari pertama pembukaan pendaftaran. Sehingga tim membuka kembali program MasterClass selanjutnya dengan penambahan target peserta. Baik berasal dari dosen maupun mahasiswa. 

“Pelatihan dan pendampingan ini bersama dengan dr Azril Okta Ardhiansyah, Sp.B dan Bambang Trimasyah,” ujarnya.

Prof Hery Purnobasuki berharap seluruh peserta dapat mengimplementasikan ilmunya dengan menerbitkan buku dan beberapa publikasi hasil riset. Terkait penerbitan tersebut, LIPJPHKI juga terbuka terhadap pendampingan berkelanjutan untuk dosen. 

Bukan hanya program masterclass, LIPJPHKI juga menyiapkan program ketahanan buku yang akan memfasilitasi dosen dalam hal penerbitan buku. Ke depan, program itu mendukung sertifikasi profesi sebagai penghargaan dosen dalam ranah profesional editor. 

Baca juga:

FEB UNAIR dan OJK Institute Jalin Kerja Sama Dukung MBKM

Sesi foto bersama seluruh peserta Workshop Series Handbook & Textbook. (Foto: Rosi)

“Berbagai rangkaian program tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk implementasi dari tiga fungsi utama LIPJPHKI dalam bidang pengelolaan jurnal, penerbitan, dan hak kekayaaan intelektual (HKI) yang merupakan luaran ilmiah dosen dengan skala publikasi di ranah nasional maupun internasional,” ucapnya. 

Dengan demikian, selain sumber daya dosen UNAIR kian berkembang, prestasi UNAIR di tingkat dunia dengan rekor publikasi tinggi dengan akses luas melalui scholar UNAIR diharapkan meningkat pula. Melalui program pelatihan maupun pendampingan itu, Prof Hery berharap tidak ada lagi dosen yang tidak memiliki prestasi. Baik dari bidang ilmiah kepenulisan, penelitian, maupun bidang industri. 

“UNAIR itu tidak boleh hebat di diri sendiri, namun harus bermanfaat kepada masyarakat,tegasnya. 

Terkait kebermanfaatan masyarakat, LIPJPHKI UNAIR juga memberikan fasilitas pendampingan terhadap dosen universitas Swasta di Jawa Timur. Selain berupaya peningkatan sitasi UNAIR, program itu bertujuan meningkatkan program pendidikan di Indonesia.

“Misalnya, melalui pembentukan kemampuan dan kemandirian dalam  pengembangan ilmu baik dalam ranah riset maupun publikasi jurnal dan buku,” katanya.

“Ini didukung dengan terbentuknya paguyuban Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sebagai bentuk kerja sama antar universitas di Jawa Timur,” imbuhnya.

Pada akhir, Prof Hery berharap seluruh program dapat dijalankan sesuai dengan alur program yang dicanangkan. Termasuk terkait dengan monitoring dan evaluasi. Ia juga berharap tersedianya banyak fasilitas dari LIPJPHKI dapat dimanfaatkan seluruh dosen. 

“Jadi, tidak ada alasan bagi dosen untuk tidak melakukan publikasi maupun penelitian,” katanya.

Penulis: Rosita

Editor: Feri Fenoria