UNAIR NEWS – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI berkunjung ke UNAIR untuk melaksanakan Studi Strategis Dalam Negeri pada Selasa pagi (5/7/2022). Digelar di Ruang Tarumanegara, Airlangga Shari’a and Entrepreneurship Education Center (ASEEC) Tower, studi ini digelar dalam rangka program Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) angkatan LXIV (64).
Studi tersebut dibuka oleh Pimpinan Rombongan Studi Strategis Mayjen TNI Kup Yanto Setiono. Yanto mengatakan bahwa studi strategis di UNAIR ini berwujud dengan strategi pendidikan karakter, serta bagaimana pendidikan karakter direlevankan dengan perkembangan masyarakat terkini. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dalam pelaksanaan Lemhanas RI, yakni pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional.
“Kader-kader dari Lemhanas RI ini tugasnya berat. Selain kita harus memahami dan mampu mengajarkan wawasan kebangsaan, kita harus pula memberikan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional, dan internasional yang diperlukan oleh Presiden,” ujar perwira tinggi itu.
Kegiatan dilanjutkan oleh pemaparan materi dari Ketua Unit Pendidikan Kebangsaan dan Karakter (UPKK) UNAIR Syahrur Marta Dwi Susilo, PhD. Dalam kesempatan itu, Syahrur mengatakan bahwa universitas sudah semestinya memiliki pendidikan karakter guna menyeimbangkan penimbaan ilmu dalam pendidikan tinggi.
“Agar aspek moralitas dapat terintegrasi dengan studi pendidikan tinggi, perlu adanya institusionalisasi moral dan karakter itu sendiri. Hal tersebut termanifestasi pada pendidikan karakter yang nanti akan kami integrasikan dengan Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU),” ujar pakar Studi Kejepangan itu.
Syahrur mengatakan bahwa sebelumnya MKWU seperti Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Pancasila, dan Agama itu terpisah-pisah mata kuliahnya. Padahal menurutnya, seharusnya substansi dari mata kuliah tersebut beririsan sehingga mustahil dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, UNAIR telah memberlakukan MKWU Terintegrasi.
Diharapkan bahwa, MKWU Terintegrasi dapat mengajarkan moral dan karakter yang terkandung dalam mata kuliah seperti Kewarganegaraan dan Agama itu dapat disatukan, sehingga esensinya tidak saling bertentangan.
“Ditambah pula, kami berusaha untuk mengajarkan nilai-nilai kebangsaan yang update dengan dinamika Generasi Z. Kita tidak bisa lagi mengajarkan nilai kebangsaan layaknya pakai metode Penataran P4 seperti dulu. Oleh karena itu, kami fasilitasi dengan kuliah kebangsaan, kami dorong mahasiswa agar dapat kritis dan bisa menuliskan opininya terkait permasalahan-permasalahan bangsa ini. Harapannya mereka dapat bisa menjadi bagian dari solusi,” tutupnya.
Penulis: Pradnya Wicaksana
Editor: Nuri Hermawan