UNAIR NEWS – Departemen Gizi FKM UNAIR bekerjasama dengan Fakultas Keperawatan (FKP) Universitas Airlangga (UNAIR) gelar pengabdian masyarakat di Pondok Lansia Kota Madiun. Tim yang beranggotakan dosen, mahasiswa, dan alumni itu diketuai oleh Dr Farapti dr M Gizi. Pengabdian masyarakat tersebut mengangkat judul Pendampingan Aplikasi Care Quality dan Food Service Terintegrasi pada Pondok Lansia di Madiun Menuju Long-Term Care Facilities Unggulan. Kegiatan berlangsung selama dua hari pada Jumat (11/7/2025) hingga Sabtu (12/7/2025).
Pondok Lansia Kota Madiun baru beroperasi sejak September 2024. Selain kolaborasi internal, Tim UNAIR juga berkolaborasi dengan STIKES BHM Madiun membantu pendampingan untuk manajemen, khususnya terkait quality care dan food service pada pondok lansia Madiun. Kehadiran tim pengabdian masyarakat ini mendapat respons positif dari pihak Dinas Sosial, PP, dan PA kota Madiun.
“Alhamdulillah kami disambut dengan baik karena tentunya di awal ini kerjasama kolaborasi sangat dibutuhkan untuk memberikan masukan dan arahan. Meskipun sekarang masih sedikit penghuninya, tapi beberapa tahun ke depan pasti akan menampung semakin banyak lansia sehingga memang pengmas kami ini menjadi inisiasi awal. Harapannya, kegiatan tetap berkesinambungan agar sampai menuju long term care facilities unggulan sesuai judul kami,” jelas Farapti.
Pendampingan Petugas dan Lansia
Pada hari pertama pengabdian, sasaran kegiatan adalah petugas pelaksana Pondok Lansia Kota Madiun. Tim UNAIR memberikan edukasi mengenai quality care dan food service dengan menghadirkan beberapa narasumber berpengalaman. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi sharing dengan para petugas. Selain itu, tim UNAIR juga melakukan observasi langsung di pondok lansia pada hari pertama tersebut.
“Kami mengamati pelayanan makanan di sana itu sistemnya masih menggunakan catering. Saya lihat tidak ada masalah, tetapi untuk pengaturan gizinya perlu pendampingan dari ahli gizi. Mungkin di awal ahli gizinya tidak perlu stay di sana, tapi sekedar untuk konsultasi terkait menu-menunya,” ungkap Farapti.
Bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan pada para lansia menjadi agenda hari kedua pengabdian masyarakat. Tak hanya itu, tim UNAIR juga memberikan contoh aplikasi senam otak untuk mengurangi potensi demensia. Menariknya, hari kedua pelaksanaan pengabdian berlangsung menyenangkan karena kegiatan dirancang dengan menghadirkan permainan-permainan edukatif.
Bentuk Aplikasi dari Penelitian
Farapti mengungkapkan bahwa kegiatan di Pondok Lansia Kota Madiun merupakan aplikasi dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat sebelumnya. Selama lima tahun terakhir, Departemen Gizi UNAIR aktif melakukan pendampingan lansia di Surabaya. Hasil penelitian dari program-program sebelumnya diaplikasikan pada pengabdian di Madiun ini.
“Kami sudah punya beberapa hak cipta produk-produk dari pengmas sebelumnya yang kami aplikasikan di Madiun. Buku-buku, kami berikan pada pondok lansia di sana terkait penyelenggaraan makanan. Nah, tahun ini kami membuat lagi untuk quality care-nya.”
Penulis: Khumairok Nurisofwatin
Editor: Khefti Al Mawalia