Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Tingkatkan Ekonomi Desa Segobang dengan Teknologi Smart Automated Aquaculture System (SAAS)

Pendederan Ikan Nila pada Minggu (1/9/2024) (foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui Program Studi Akuakultur Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Banyuwangi, UNAIR menggelar pengabdian untuk meningkatkan ekonomi dan efisiensi budidaya ikan di kelompok masyarakat Desa Segobang melalui Smart Automated Aquaculture System (SAAS).

Pengabdian berlangsung dari Juli hingga Desember 2024 dan memiliki serangkaian aktivitas. Mulai dari persiapan dan pelatihan awal, implementasi dan pendampingan budidaya, hingga evaluasi dan pelatihan lanjutan. 

Dosen Akuakultur FIKKIA, Arif Habib Fasya SPi MSi mengatakan bahwa kegiatan ini berguna untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola kualitas air. Masyarakat juga belajar terkait manajemen finansial serta cara meningkatkan kapasitas produksi ikan melalui penerapan teknologi modern. 

“Seluruh kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, menunjukkan kerjasama yang baik antara tim pengabdian dari UNAIR dan masyarakat Desa Segobang,” katanya. 

Fasya menyebut bahwa fokus utama program adalah untuk meningkatkan efisiensi budidaya ikan nila melalui pelatihan manajemen kualitas air. Kelompok tani Desa Segobang menyambut baik program dengan secara aktif mengikuti pelatihan. Mereka mengaku menjadi lebih memahami urgensi menjaga kualitas air untuk kesehatan ikan dan memahami teknik terbaru untuk mengelola kolam ikan dengan lebih efisien.

“Benih ikan nila sebanyak 5000 ekor ditebar pada 1 September 2024. Di ikuti dengan pendampingan intensif bagi kelompok masyarakat dalam proses budidaya,” jelasnya. 

Tim UNAIR memberikan pendampingan untuk memastikan keberhasilan penerapan teknologi Smart Automated Aquaculture System (SAAS) dalam budidaya ikan. Pelatihan tambahan yang berfokus pada pencegahan dan penanganan penyakit ikan juga akan berjalan pada pertengahan September. 

“Tidak hanya aspek teknis, program ini juga memberikan pelatihan manajemen keuangan pada awal Oktober. Pelatihan ini membantu kelompok tani dalam merencanakan dan mengelola keuangan hasil budidaya dengan lebih baik, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” tuturnya.

Foto Bersama Kegiatan Pengabdian Masyarakat Akuakultur (Foto: dok Istimewa)

Fasya berharap melalui teknologi Smart Automated Aquaculture System (SAAS) ini, Desa Segobang dapat menjadi contoh keberhasilan penerapan teknologi dalam budidaya ikan yang efisien dan ramah lingkungan. Pada awal November nanti, rencananya akan berlangsung panen ikan yang menjadi tolok ukur dari keberhasilan program pelatihan budidaya. 

Kelompok tani di Desa Segobang menyambut dengan antusiasme dan terlibat aktif dalam kegiatan pelatiahan. Program pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek ke masyarakat. Namun, juga menanamkan pengetahuan dan keterampilan yang akan terus bermanfaat dalam kegiatan budidaya ikan di masa depan.

“Juga semakin membuka peluang kemitraan dengan pedagang besar untuk menjamin keberlanjutan pasar hasil budidaya. Dampak positif dari program ini terhadap ekonomi kelompok budidaya,” ujar Fasya.

Kegiatan ini menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui inovasi teknologi dan pengembangan kapasitas SDM, serta memperkuat hubungan antara akademisi dan masyarakat.

Luaran hasil program adalah berupa publikasi dalam bentuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Sinta 3 serta media massa online. UNAIR juga menargetkan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, penyusunan video dokumentasi kegiatan akan terpublikasi di YouTube LPPM Universitas Airlangga sebagai bagian dari upaya memperluas dampak dan manfaat kegiatan.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Edwin Fatahuddin