Universitas Airlangga Official Website

UNAIR – Universitas Borneo Lestari Bangun Aksi Kolaboratif Bantu UMKM di Kalimantan Selatan Dapatkan Sertifikat Halal Self Declare

UNAIR - Universitas Borneo Bangun Aksi Kolaboratif Bantu UMKM di Kalimantan Selatan Dapatkan Sertifikat Halal Self Declare. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pusat Halal sebagai lembaga yang mendapatkan amanat dari Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai Lembaga Pendamping PPH (Proses Produk Halal) membangun aksi kolaboratif dengan Universitas Borneo Lestari (UNBL). Berlangsung pada tanggal 17-19 Oktober 2022 melalui program Pelatihan Pendamping dan Pendampingan bagi  Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) di Kalimantan Selatan agar mendapatkan sertifikat halal gratis di tahun 2022.

Kegiatan ini digagas untuk membantu percepatan program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) di wilayah Kalimantan Selatan, karena, masih minimnya Lembaga Pendamping PPH dan Pendamping PPH dan banyaknya jumlah pelaku usaha yang masih belum tersosialisasi serta memperoleh pendampingan.

“Data Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan menyebutkan bahwa saat ini terdapat 461.762 pelaku UMK yang menyerap 964.235 tenaga kerja; namun demikian di Kalimantan Selatan masih ada satu Lembaga Pendamping PPH saja, yakni UIN Antasari,” tutur Abdul Rahem, Ketua Pusat Halal UNAIR (18/10/2022).

Padahal pemerintah memiliki target 10 juta produk bersertifikat halal, serta terdapat program SEHATI yang mana hingga tanggal 10 Oktober 2022, tingkat ketercapaiannya masih relatif rendah.

“Masih terdapat 289.306 kuota tersisa di tahun 2022. Ini harus dioptimalkan,” lanjut Abdul Rahem.

Menyadari hal tersebut, gayung bersambut. Hasan Ismail, S.Farm, Apt.,MM., Wakil Rektor I UNBL – akrab dipanggil Hasan – menyatakan siap menjadi tuan rumah untuk memfasilitasi kegiatan ini. Karenanya digelar Pelatihan Pendamping PPH untuk dosen yang mewakili 5 universitas di Kalimantan Selatan, secara luring di Aula UNBL pada 17-18 Oktober 2022”. Selain pelatihan juga digelar pendampingan perwakilan UMK di seluruh wilayah Kalimantan Selatan pada 19 Oktober 2022.

Pelatihan Pendamping PPH

Pelatihan Pendamping PPH melibatkan 30 orang dosen serta tenaga pendamping yang mewakili UNBL, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), Universitas Islam Kalimantan (UNISKA), Universitas Sari Mulia, dan STIKES ISFI Banjarmasin.

Alhamdulillah, dari undangan yang kami sebar, kami mendapat respon positif. Terdapat 30 peserta teregistrasi yang mewakili kampus undangan. Ada juga dari institusi lain, yakni RSD Idaman Banjarbaru serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Barito Kuala,” ungkap Hasan di sela-sela pelatihan.

Pada kesempatan ini terdapat 4 orang narasumber dari Universitas Airlangga, yakni Dr. Apt. Abdul Rahem, M. Kes yang menyampaikan terkait Kebijakan Umum dan Regulasi Jaminan Produk Halal (JPH), serta Pengetahuan Bahan. Kemudian Nanang Qosim, M.PI yang menyampaikan tentang Ketentuan Syariat Islam tentang JPH.

Hadir sebagai narasumber berikutnya, Dr. Mochammad Soleh, M.EI menyampaikan tentang Pendampingan dan Pendamping PPH. Serta Adistiar Prayoga, S.EI., MM yang menyampaikan terkait Proses Produk Halal (PPH), Verifikasi dan Validasi Data UMK, serta Digitalisasi Dokumen Pendampingan.

Total keseluruhan telah disampaikan materi sesuai kurikulum PPH, selama 20 jam atau 1200 menit, yang meliputi 600 menit teori dan 600 menit praktik.

Pendampingan UMK di Kalimantan Selatan

Sebagai penutup pelatihan, dilangsungkan juga praktik pendampingan UMK di Kalimantan Selatan. Kegiatan ini didukung penuh oleh HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) wilayah Kalimantan Selatan dan PPJI (Perkumpulan Penyedia Jasaboga Indonesia) wilayah Kalimantan Selatan (Kalse).

Acara yang juga dilangsungkan di Aula UNBL tersebut melibatkan 50 orang pelaku usaha. Putra Qomaluddin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PPJI Kalsel menyatakan bahwa para peserta dipilih dari beragam DPC (Dewan Perwakilan Cabang) agar bisa memberikan wawasan kepada UMK lain di DPCnya.

“Ada yang dari Kotabaru. Ini luar pulau, harus menyeberang dulu kalau ke Banjarbaru. Peserta yang jauh, ada juga dari Tanjung, dan Barabai. Meski tanpa ada insentif, tekadnya patut diapresiasi,” ungkap Putra.

Kegiatan pendampingan diawali materi seputar konsep dasar, tata regulasi, prosedur teknis serta tata cara pengajuan sertifikasi halal gratis oleh Dr. Mochammad Soleh, Nanang Qosim, dan Adistiar Prayoga. Setelah materi dilanjutkan dengan praktik pengajuan secara daring.

“Kegiatan ini tidak berhenti hari ini saja, Pusat Halal Universitas Airlangga terbuka untuk membuka ruang kolaborasi dalam proses sertifikasi halal maupun riset halal di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan,” pungkas Mochammad Soleh, sekretaris Pusat Halal (19/10/2022).

Penulis: Tim Pusat Halal UNAIR