UNAIR NEWS – BEM Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar bertajuk How To Be Mawapres dengan mengusung tema “Improving Self Quality to Become an Outstanding Student” pada Minggu (15/5/2022). Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja dari Ditjen Keilmuan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM).
Webinar tersebut mengundang Bernica Trivina K, perwakilan dari Garuda Sakti Universitas Airlangga; Pamela Handy, Mahasiswa Berprestasi 1 Universitas Airlangga 2021; dan Mohammad Rifli Mubarak, Mahasiswa Berprestasi Universitas Hasanuddin Tahun 2022.
Program Mahasiswa Berprestasi
Program Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) adalah sebuah program yang menaungi mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi yang tinggi, baik secara kurikuler, kurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Pada kesempatan itu, Bernica menuturkan bahwa Mawapres ini ada tiga tingkatan, yaitu Mawapres Fakultas, Mawapres Universitas, dan Mawapres Nasional.
“Seleksi Mawapres ini bertahap dimulai dari fakultas, universitas, kemudian nasional. Nah, kriteria minimumnya itu memiliki sertifikat kejuaraan internasional, baik akademik maupun non-akademik,” jelasnya.
Kemudian, ia juga menjelaskan terkait persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti seleksi Mawapres, di antaranya:
- Mahasiswa aktif, sarjana maksimal semester 6, diploma maksimal semester 4.
- Menulis karya tulis ilmiah (hal ini sangat penting karena akan diajukan untuk seleksi Mawapres nasional).
- Aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik (memiliki community development menjadi nilai lebih).
- Memiliki sertifikat kejuaraan.
- IPK di atas 3.00.
- Memiliki kemampuan wicara publik (public speaking).
Di samping itu, ia juga menyampaikan keuntungan yang akan Mawapres dapatkan, antara lain jejaring sosial, uang pembinaan, serta medali dan sertifikat.
Beberapa Strategi
Pada sesi gelar wicara, Pamela dan Rifli bercerita mengenai perjalanan mereka dan memberikan strategi bagaimana menjadi Mawapres. Pamela menjelaskan bahwa Mawapres adalah ajang pembuktian terhadap dirinya sendiri karena gagal menjadi siswa berprestasi pada masa SMA. Oleh karenanya, ia ingin meraih mimpinya kembali pada masa kuliah.
“Dari awal kuliah, aku gak mau jadi mahasiswa biasa. Aku pengen suatu hal yang membuat aku beda dari yang lain. Nah, dari sanalah aku mulai ikut lomba dan kegiatan lainnya,” ucap Wisudawan Berprestasi FKG 2022 itu.
Lalu, Mahasiswa Berprestasi 1 UNAIR 2021 itu juga menyampaikan bahwa untuk meraih sesuatu tidak lepas dari manajemen waktu yang baik. Menurutnya, manajemen waktu yang baik adalah manajemen waktu yang tidak menyiksa diri sendiri. Dalam artian, apapun caranya, baik itu terstruktur atau berantakan, selama hal itu bisa maksimal, itulah manajemen waktu yang baik.
Kemudian, Rifli menjelaskan terkait urgensi konsistensi dan eksplorasi yang harus ditanamkan dalam diri.
“Konsistensi itu sangat penting, jangan hanya tekad karena banyak yang di SMA berprestasi, tapi gak dilanjutkan di kuliah karena satu hal dan lainnya. Kita harus konsisten dan berani eksplor diri kita lebih jauh,” ujar Awardee IISMA University of California, Davis, itu.
Lebih lanjut, Mahasiswa Berprestasi 1 UNHAS 2022 itu memberikan tips untuk menghadapi insecurity atau rasa tidak aman yaitu dengan mengurangi lewah pikir terhadap banyak hal. Sebab pada dasarnya tidak ada orang yang berpikir bahwa kita harus memenuhi ekspektasi mereka.
Sebagai penutup, keduanya sepakat bahwa menjadi Mawapres bukanlah tujuan akhir. Jangan merasa puas terhadap pencapaian dan jangan pula merasa tertekan untuk meraih banyak hal. Nikmati perjalanan dan tetap terbuka pada setiap kesempatan. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh