Universitas Airlangga Official Website

Undang Profesor asal London, Kuliah Tamu FISIP Bahas Perilaku Hedging di Asia Tenggara

Associate Professor Dr Jurgen Haacke dari London School of Economics and Political Science ketika mengisi kuliah tamu (sumber: SS Zoom Meeting)

UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menghadirkan kuliah tamu pada Selasa (17/5/2022). Associate Professor Dr Jurgen Haacke dari London School of Economics and Political Science mengisi kuliah tersebut. Ia membawakan materi bertajuk Hedging in International Relations: Examining the Debate.

Dipandu dosen Hubungan Internasional Agastya Wardhana S Hub Int M Hub Int, Dr Jurgen berbagi tentang strategi hedging dalam hubungan internasional. Hedging sendiri menjadi perilaku strategis negara antara menyeimbangkan dan bandwagoning (negara bersekutu dengan musuh untuk mengambil keuntungan bersama, Red). 

“Namun bagaimanapun, hedging lebih baik dipahami sebagai strategi manajemen risiko. Diskusi akan hedging ini akan sangat berguna untuk melihat perbedaan praktik dan perilaku negara-negara,” jelasnya.

Dr Jurgen mencontohkan perilaku hedging ini pada hubungan antara Asia Tenggara dengan Tiongkok. Khususnya pada masalah bilateral dan regional antara negara-negara Asia Tenggara dengan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.

Undang Profesor asal London, Kuliah Tamu FISIP Bahas Perilaku Hedging di Asia Tenggara.

Asia Tenggara diyakini memilih strategi hedging untuk menghindari konflik dengan negara besar maupun peningkatan tensi konflik. Selain itu, Dr Jurgen menyebut hedging juga bisa dipahami sebagai perilaku tidak memilih kubu.

“Salah satu contoh utamanya adalah Singapura. Mereka menyatakan tidak mau memilih antara Washington atau Beijing dan tetap membangun diplomasi yang intensif dengan Amerika maupun Tiongkok,” imbuhnya.

Dr Jurgen pun menekankan bahwa strategi hedging ini juga dipraktikkan oleh negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Dari segi teori, Dr Jurgen meyakini bahwa hedging tidak seharusnya dipahami sebatas pada konsep persekutuan layaknya literatur kebanyakan.

Hedging paling baik dilihat sebagai memanajemen risiko-risiko penting melalui perilaku tertentu,” ucapnya dalam bab kesimpulan.

Kuliah tamu tersebut digelar melalui Zoom Meeting dan berhasil menarik animo 200 peserta. Agastya selaku moderator pun membuka ruang diskusi dan tanya jawab interaktif bersama para peserta. Gelaran kuliah tamu itu sendiri dinisiasi oleh FISIP UNAIR serta Cakra Studi Global Strategis (CSGS). (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Feri Fenoria