UNAIR NEWS – Datang dari Bogor, Jawa Barat, Wakil Rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Djuanda beserta tim melakukan kunjungan kerjasama ke Universitas Airlangga. Kunjungan kerjasama yang berlangsung Kamis (5/4) itu dalam rangka belajar dan menimba ilmu terkait sistem kegiatan kemahasiswaan yang berlangsung di UNAIR.
Dr. Rita Rahmawati, M.Si selaku Wakil Rektor I Universitas Djuanda mengatakan, pihaknya terkesan dengan sistem Sistem Kredit Prestasi (SKP) yang diberlakukan di UNAIR. Seperti diketahui, selain Sistem Kredit Semester (SKS), sebagai prasyarat kelulusan, mahasiswa UNAIR harus memenuhi SKP dengan jumlah poin tertentu. Sistem itu ditujukan untuk memastikan bahwa mahasiswa UNAIR telah mengantongi softskill yang baik sebelum dinyatakan lulus dari kampus.
“Yang ingin kami adopsi pertama sistem SKP. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk bisa memahami hardskill tapi juga memiliki dan menguasai softskill. Bagusnya, hal itu terstruktur, sehingga menjadi sebuah penilaian. Yang paling menarik, kalau nilainya tidak mencapai angka 100, maka tidak bisa lulus dan wisuda. Itu sangat luar biasa,” ucapnya.
UNAIR, lanjut Rita, menjadi perguruan tinggi yang dikunjungi mengingat perkembangan kegiatan kemahasiswaannya yang cukup pesat. Setelah melakukan berbagai sharing dengan tim kemahasiswaan, ia mengungkapkan akan menjadikan UNAIR sebagai acuan sistem kegiatan kemahasiswaan.
Selain SKP, kegiatan yang ingin dicontoh adalah pemilihan mahasiswa berprestasi (mawapres) di UNAIR. Utamanya, proses pemilihan mawapres dari tingkat internal kampus hingga maju ke tingkat nasional.
“Di Universitas Djuanda kurangnya banyak, terutama pembinaan UKM. Pembinaan UKM di kita belum jadi sebuah sistem. Misal, beberapa kegiatan prestasi seperti pilmapres (pemilihan mahasiswa berprestasi) kita masih sifatnya dadakan. Di UNAIR kan sudah tersistem. Di UNAIR, pilmapres tahun depan adalah hasil pilmapres tahun ini. Itu kan sebuah persiapan yang luar biasa,” tambahnya.
Usai kunjungan Rita berharap, kerjasama antara Universitas Djuanda dengan UNAIR dapat menambah kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi sebagai mandat dari pemerintah yang harus dijalankan kampus sebagai sebuah institusi pendidikan.
“Harapannya kita bisa belajar dan bekerjasama dengan UNAIR. Dan tentu saja kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi di Universitas Djuanda meningkat,” paparnya. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh
Editor: Nuri Hermawan