Universitas Airlangga Official Website

Upaya Bersama Putuskan Rantai Demam Berdarah

Sosialisasi One Health Kepada Kader Jumantik RW 1 Kelurahan Mulyorejo (Sumber: Panitia)
Sosialisasi One Health Kepada Kader Jumantik RW 1 Kelurahan Mulyorejo (Sumber: Panitia)

UNAIR NEWS – Meningkatnya kasus aedes aegypti atau yang lebih dikenal Demam Berdarah (DBD) di Kota Surabaya pada tahun 2022 menjadi perhatian penting pada dunia Kesehatan. Demam berdarah sendiri merupakan salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk. Sehingga upaya pengendalian terpadu harus dilakukan dalam mengentaskan permasalahan kesehatan tersebut.

Hal tersebut mendorong adanya kolaborasi Research Center on Global Emerging and Re-emerging Infectious Diseases (RC GERID-ITD), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR dan Airlangga Disease Prevention and Research Center-One Health Collaborating Center (ADPR-OHCC). Kolaborasi tersebut bergerak bersama dalam pengabdian masyarakat dengan Sosialisasi Pengamatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Wilayah RW 1 Kelurahan Mulyorejo dan Sosialisasi One Health.   

Dilaksanakan pada Jumat (16/6/2023), kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani SSi MSi PhD dan Dr M Atoillah Isfandiari dr MKes. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. Serta didampingi langsung oleh Lailatul Maghfiroh drh MSi dan Firdausy Kurnia Maulana drh MSi dari ADPRC-OHCC Universitas Airlangga.

Sosialisasi Temuan Jentik Nyamuk

Pengabdian masyarakat dimulai dengan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat terkait temuan jentik nyamuk di kawasan RW 1 Kelurahan Mulyorejo. Sebelumnya mereka telah melaksanakan program pengecekan dan penghitungan jentik di area pemukiman RW 1 dengan didampingi oleh kader Jumantik setempat.

“Di Beberapa tempat di RW 1 masih ditemukan jentik nyamuk aedes. Tentu saja ini merupakan potensi untuk adanya infeksi demam berdarah dari nyamuk dewasa yang bertelur disana,” ungkap Dr M Atoillah Isfandiari dr MKes sebagai Dekan II FKM UNAIR.

Foto Bersama Seluruh Panitia dan Kader Jumantik di Balai Lama Kelurahan Mulyorejo (Sumber: Panitia)

Sosialisasi Temuan Jentik Nyamuk

Humas ADPR-OHCC, Lailatul Maghfiroh, drh M.Si mengungkapkan pencegahan lewat kolaborasi lini kesehatan manusia, hewan dan lingkungan sangat bermanfaat dalam mencegah penyebaran demam berdarah. Jika tata cara penyebarannya dapat dipahami dengan baik, maka kita dapat mengendalikan penyebaran demam berdarah.

“fokus dan harapannya dengan one health supaya kita aware. Bahwa lini kesehatan gak bisa hanya kerja sendiri dalam satu bagian sendiri-sendiri. Perlu penguatan dalam kerja sama antara tiga lini tersebut,” ungkapnya.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Feri Fenoria 

Baca juga:

Guru Besar UNAIR Temukan Senyawa Tanaman untuk Obat Anti Kanker dan Demam Berdarah

Waspada Demam Berdarah Dengue di Balik Pesona Bali