Universitas Airlangga Official Website

Usaha Brownies, Riska Maraya Hasilkan 40 juta Per bulan

-
RISKA Maraya, mahasiswa FISIP UNAIR yang juga bergelut sebagai entrepreneur. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Riska Maraya, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Airlangga (UNAIR) ini kian sukses menapaki usahanya yang diberi nama Maraya Brownies. Berawal dari kegemaran sang Ibu membuat kue, usaha tersebut menjadi besar seperti saat ini. Penggemarnya juga lumayan meski terbilang baru, yaitu baru berjalan lima bulan.

“Memang, aku itu suka berjualan. Kebetulan, ibuku suka bikin kue dan aku nggak pernah memasarkannya. Suatu ketika, Ibu menyuruh memasarkan. Waktu itu aku cuma promo ke Instastory. Dan, ternyata banyak yang pesan,” sebutnya.

”Dulu, waktu SMA, aku pernah menjual sepatu. Awal kuliah aku berjualan kerudung. Tapi, karena memang dulu aku nggak konsisten, jadi berhenti,” tuturnya.

Mengutamakan cita rasa serta mengikuti perkembangan zaman dengan memadupadankan topping kekinian, rupanya, menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Topping itu seperti green tea, ovomaltine, nutella, dan creamcheese.

Dengan harga 40–55 ribu, Maraya Brownies sudah dapat dinikmati para pembeli di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Riska pernah mengantongi keuntungan kotor mencapai 40 juta rupiah.

”Waktu itu pernah dipesan Abel Cantika, salah seorang beauty vlogger. Kemudian, pernah ngirim ke Malaysia. Dulu yang bikin Ibu, lalu aku belajar full dan akhirnya bisa menggantikannya,” ungkapnya.

”Alhamdulillah, sekarang ada bagian produksi dan lainnya. Untuk keuntungan, pernah sih dapet 40 juta. Tapi, itu masih kotor karena belum termasuk pengeluaran gaji admin, kurir, SDM, dan belanja produksi,” tambah mahasiswa yang kerap menjadi MC tersebut.

Ditanya mengenai planning jangka panjang, Riska mengakui bahwa dirinya memang ingin membuka toko. Namun, sejenak dia menyadari bahwa pada era saat ini, kecanggihan teknologi dirasa lebih efektif untuk menjalankan usahanya. Meski demikian, Riska belum memikirkan secara pasti apakah dirinya nanti benar-benar membuka toko atau hanya mengembangkannya melalui online.

“Sekarang kan orang lebih milih pesan lewat online atau Gojek daripada mampir di toko. Selain itu, kalau buka toko memang harus memiliki persiapan yang lebih matang. Jadi, untuk saat ini aku online dulu. Sebab, memang dengan online, aku juga sudah Alhamdulillah,” imbuh mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsinya itu. (*)

Penulis: Pradita Desyanti

Editor: Feri Fenoria