Universitas Airlangga Official Website

Ustaz Aditya Abdurrahman Ajak Manfaatkan Bulan Ramadan untuk Berhijrah

Ustaz Aditya Abdurrahman Ajak Manfaatkan Ramadan untuk Berhijrah
Sesi Foto Bersama saat Kuliah Ramadan “Hijrah yang Baik” pada Senin (17/4/2023) (Foto: Ss Zoom).

UNAIR NEWS – Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang kedatangannya selalu dinantikan oleh umat muslim. Bagaimana tidak, di bulan ini segala pahala dari amal kebaikan akan dilipatgandakan. Tidak hanya itu, bulan Ramadan dapat menjadi momentum yang pas bagi seseorang untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik.

Merespon hal itu, Ustaz Aditya Abdurrahman selaku founder dari Better Youth Foundation memaparkan materi yang bertajuk “Ramadan: Momentum Hijrah yang Terbaik” secara daring dalam kuliah Ramadan oleh Sie Kerohanian Islam (SKI) Vokasi UNAIR pada Senin (17/4/2023).

Dalam acara tersebut, Ustaz Aditya turut membagikan pengalamannya hingga akhirnya memutuskan untuk berhijrah dan berdakwah, dari mulai berdakwah di komunitas music underground hingga pada era dakwahnya di Better Youth. 

Ramadan Momen untuk Berhijrah

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Aditya menyampaikan beberapa alasan mengapa Ramadan menjadi saat yang tepat untuk berhijrah. Menurutnya, pada bulan Ramadan semua akan dimudahkan. “Hilangkan mindset kita dulu yang sulit bertaubat. Yang kita lawan di bulan Ramadan ini adalah diri kita sendiri,” ucapnya. 

Alasan selanjutnya, menurutnya, karena puasa bisa membantu menahan diri dari keinginan berbuat maksiat lagi dan karena adanya keterbatasan waktu.

“Karena waktu kita terbatas, Ramadan terbatas, usia juga terbatas. Maka mindset untuk menyegerakan berhijrah itu penting. Jika kita tidak menggunakan kesempatan untuk bertaubat di bulan Ramadan, tidak mampu membuat keputusan besar di bulan Ramadan, mustahil kita bisa bertaubat di bulan lain semudah di bulan Ramadan,” tandasnya.

Mengapa Harus Berhijrah?

Ia mengatakan bahwa hijrah itu penting karena awal dari seluruh kebaikan itu adalah meninggalkan dosa. Menurutnya, lebih baik melakukan amal-amal wajib saja, standar tapi bisa meninggalkan dosa. “Yang menghambat kita untuk melakukan kebaikan itu adalah dosa. Bahkan doa-doa kita itu sulit terkabul karena kita masih melakukan dosa.”

Selanjutnya, Ia juga mengatakan bahwa Lingkungan yang buruk akan menyulitkan seseorang untuk menjalankan keislaman dengan baik. Maka dari itu, perlu menjaga jarak dengan orang-orang yang cenderung membawa kepada maksiat, boleh untuk mendekati dan ikut mengajak berhijrah, namun harus memperhatikan momen-momen yang pas.

Alasan selanjutnya adalah fitrah kita yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat. “Sangat mustahil orang-orang yang berbuat maksiat merasakan kebahagiaan, itu hanya kamuflase seolah-olah mereka bahagia. Kebahagiaan sejati adalah saat kita dekat dengan Allah,” ucapnya. 

Ketika Berhijrah

Hal pertama yang harus dilakukan ketika berhijrah menurut Ustaz Aditya adalah dengan meluruskan niat. Kedua, bulatkan tekad, “Jangan sekedar merubah bentuk tapi tidak hati dan prinsipnya tidak berubah, pendiriannya tidak baik,” ujar Ustaz Aditya.

Ketiga, upgrade ilmu dan wawasan. “Keilmuan akan menambah  keimanan kita. Semakin kita kenal Allah, maka semakin bertambah iman kita kepada Allah,” tambahnya.

Keempat, lanjutnya, yaitu dengan membuat circle pertemanan baru, yang mendukung ketaatan kepada Allah dan terakhir segera memantaskan diri sebagai pribadi muslim yang baik.

Hambatan Saat Berhijrah

Saat memutuskan untuk berhijrah, tentunya tidak mungkin selalu mulus, pasti akan menemui beberapa hambatan seperti iman yang kerap kali masih naik turun, dan tidak tahan akan godaan. Bahkan sampai orang-orang terdekat menjahui, serta mulai bermunculannya masalah satu persatu.

“Semakin Allah ingin mengangkat derajat seseorang, dengan adanya ujian, kalau kita lolos ujian maka derajat kita naik. Kemuliaan seseorang tidak akan bisa naik level kecuali adanya ujian,” tutupnya.

Penulis: Tia Restutika

Editor: Nuri Hermawan