Universitas Airlangga Official Website

Usung Barter Hunian, Tim PKM UNAIR Lolos Pendanaan

Tim PKM UNAIR (dok pribadi)

UNAIR NEWS – Bartlivingsolution, merupakan salah satu Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora (RSH) Universitas Airlangga (UNAIR) yang lolos pendanaan. Tim yang terdiri dari Suryadi Abdul Aziz dari Fakultas Hukum, Jawahirul Vuadi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Alfito Putra Ginarta dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, dan Hofur Suhada dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Mereka mengusung konsep Barter Hunian dalam penelitiannya.

Keempat Mahasiswa dari latar belakang jurusan yang berbeda tersebut saling berkolaborasi  dan mendapatkan bimbingan dari Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Yessi Rahmawati SE MEc dan mengusung Riset mengenai bagaimana sebuah konsep barter hunian yang penuh dengan unsur kesetaraan dapat menjadi sebuah resolusi terhadap konflik agraria di Indonesia.

Suryadi Abdul Aziz selaku ketua dari tim riset tersebut menjelaskan, sebagai mahasiswa hukum menyatakan bahwa latar belakangnya sering melihat dan membaca berbagai konflik yang terjadi, yang mana salah satunya adalah konflik agraria. Keprihatinannya semakin muncul atas dasar data dari  Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), terlihat sepanjang 2023 setidaknya ada 241 kasus konflik agraria di Indonesia. Konflik tersebut melibatkan area seluas 638,2 ribu hektar, serta berdampak pada 135,6 ribu kepala keluarga (KK). Meskipun pada nyatanya sejak 2018 konflik agraria mengalami penurunan namun masih menyentuh angka yang cukup besar. Oleh karena itu Suryadi beserta tim tertarik untuk turut serta memberikan kontribusi berupa ide ataupun gagasan mengenai sebuah konsep pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan keseimbangan dan juga kesetaraan, selain itu yang menjadi dorongan yang paling utama adalah  upaya penyelesaian atau paling tidak dapat mengurangi konflik agraria.

Jawahirul Vuadi, salah satu anggota tim mengatakan dalam melakukan riset timnya mendapati banyak tantangan karena memerlukan data yang mendalam. Tim Bartliving melakukan riset ke berbagai daerah terdampak konflik agraria di Surabaya seperti Tambak Bayan dan juga Kawasan Sepat, Lidah Kulon. Selama melakukan wawancara dengan warga kami perlu melakukan penyesuaian dengan keadaan warga yang merupakan korban-korban konflik agraria. Namun, dibalik itu kami belajar banyak hal dari setiap orang yang kami wawancarai mulai dari bagaimana konflik dapat terjadi dan seberpengaruh apa konflik agraria terhadap kehidupan warga mulai dari kehidupan sosial warga, ekonomi bahkan hingga psikis dari warga yang terdampak konflik agraria. 

Penulis: Tim PKM

Editor: Edwin fatahuddin ariyadi putra

Baca Juga: Bupati Mojokerto Imbau Mahasiswa KKN BBK Atasi Permasalahan di Masyarakat