Universitas Airlangga Official Website

Usung Konsep Circular Economy, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Juarai Lomba CSR

Tim Komunikasi UNAIR Juara 1 Lomba CSR (Foto: Istimewa)
Tim Komunikasi UNAIR Juara 1 Lomba CSR (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tiga mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil membawa nama baik almamater pada lomba CSR (Corporate Social Responsibility). Ketiganya menjadi juara pertama pada kegiatan Communication Avenue (COMVEE) 2024 oleh Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Pelita Harapan (UPH) pada Sabtu (7/9/2024). 

Nadya Chairunnisa, Abdul Malik Mambauddin, dan Ni Luh Dea Novita Dewi menghadirkan inovasi bertajuk “Crafting a Sustainable Food Culture” yang berhasil menarik perhatian juri dengan konsep berbasis circular economy. Ini adalah kali pertama mereka berpartisipasi dalam lomba CSR, setelah sebelumnya menjadi runner up pada lomba PR Campaign. Meskipun kedua kompetisi ini memiliki fokus yang berbeda, mereka berhasil menghadirkan inovasi yang mengesankan.

Nadya selaku perwakilan tim menjelaskan bahwa setiap tim harus mengembangkan ide CSR yang berfokus pada penanganan food waste dan mencapai target zero waste. Proses kompetisi bermula dari pembuatan proposal hingga presentasi program di hadapan juri. “Presentasi kami diikuti dengan beberapa pertanyaan kritis dari juri. Namun kami mampu menjawab dengan baik karena persiapan yang matang,” ujarnya.

Inovasi Circular Economy

Tim Komunikasi UNAIR menghadirkan ide yang menjadikan Grup Ikan Bakar Cianjur (IBC) sebagai objek dalam proyeknya. IBC memulai inisiatif zero waste di industri makanan dan minuman (FnB) dengan menerapkan konsep circular economy. Program tersebut berfokus pada pengelolaan sampah organik, mulai dari skala rumah tangga hingga skala komersial. Selain itu, mereka melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari karyawan IBC, mitra bisnis, hingga petani pemasok bahan baku.

Tim Komunikasi UNAIR foto bersama dengan pemenang lain (Foto: Istimewa)
Tim Komunikasi UNAIR foto bersama dengan pemenang lain (Foto: Istimewa)

Program ini tidak hanya menyoroti pengelolaan sampah dari restoran. Tetapi juga mengedukasi masyarakat dan para pelaku bisnis agar lebih bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan. “Kami ingin program ini berdampak luas, mulai dari rumah tangga hingga industri besar,” jelas Nadya.

Pengalaman dan Pelajaran Berharga

Saat proses penjurian, tim merasa sangat gugup lantaran peserta lainnya berasal dari berbagai kampus ternama. Namun, hal tersebut justru menjadi motivasi bagi mereka untuk memberikan yang terbaik. “Kami belajar banyak dari para juri yang memberikan kritik dan saran berharga untuk pengembangan program kami. Pada akhirnya, semua kerja keras kami terbayar ketika diumumkan sebagai juara pertama,” terang Nadya.

Nadya menjelaskan terkait tantangan yang mereka hadapi adalah masalah waktu. Di tengah kesibukan menyelesaikan skripsi sebagai mahasiswa semester akhir, mereka berhasil memaksimalkan waktu untuk menghasilkan inovasi yang luar biasa. 

Atas kemenangan ini, tim berharap agar inovasi mereka dapat menjadi contoh bagi industri lain dalam mengurangi food waste di Indonesia sekaligus dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dalam berbagai kesempatan.

Penulis: Anggun Latifatunisa

Editor: Yulia Rohmawati