Universitas Airlangga Official Website

Usung Wadah Pengganti Styrofoam, Mahasiswa UNAIR Juarai Business Plan Nasional

Tim UNAIR mendapatkan juara dua kompetisi business plan pada pada Jumat (16/5/2025) (Foto: Chindy)
Tim UNAIR mendapatkan juara dua kompetisi business plan pada pada Jumat (16/5/2025) (Foto: Chindy)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali meraih prestasi membanggakan. Prestasi kali ini datang dari tim mahasiswa program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR yang berhasil meraih Juara II dalam Bem’s Business Challenges GO 7.0, sebuah kompetisi business plan nasional yang terselenggara oleh BEM Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) pada Jumat (16/5/2025).

Kompetisi ini mengusung tema Innovative Business for Urban Challenges with SDGs. Tema yang tersedia mendorong para peserta untuk merancang inovasi bisnis guna menjawab berbagai tantangan perkotaan di masa depan dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan global

Tim UNAIR yang terdiri atas Tesalonika Claudia Karamoy, Bey Fitria Salsabila, dan Chindy Nurhalisah. Ketiganya berhasil menarik perhatian juri melalui karya inovatif yang mereka usung. Mereka menghadirkan wadah makanan alternatif pengganti styrofoam yang terbuat dari sekam padi dan Eucheuma spinosum (sejenis rumput laut).

Tim mengusung inovasi wadah makanan alternatif karena merasa prihatin terhadap tingginya limbah plastik serta pembakaran limbah sekam padi yang menghasilkan emisi karbon. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memanfaatkan limbah pertanian yang belum optimal digunakan. “Kami ingin menunjukkan bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak bernilai bisa menjadi solusi praktis untuk masalah lingkungan,” jelas Tesa mewakili tim business plan.

Saat pengumuman juara, Tesa dan tim merasa senang dan bersyukur. “Kami merasa senang, lega, dan bersyukur karena semula mengira tidak memperoleh kesempatan untuk menjadi juara. Namun ternyata berhasil meraihnya,” ucap Tesa.

Dari kompetisi ini, mereka tidak hanya membawa pulang penghargaan, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya kerja sama tim. “Pembelajaran utama yang kami dapatkan adalah pentingnya manajemen waktu dan kerja sama tim dalam mempersiapkan kompetisi secara optimal,” tutur Tesa 

Ke depannya, tim berharap inovasi yang mereka gagas dapat berkembang lebih jauh dan tidak hanya berhenti sebagai ide semata. “Kami berharap inovasi ini tidak berhenti sebagai ide di atas kertas, tetapi dapat terwujud dan memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan lingkungan,” ujar Tesa.

Pada akhir, Tesa selaku ketua tim juga menyampaikan pesan untuk mahasiswa lain yang tertarik mengikuti kompetisi serupa. “Jangan terlalu khawatir dengan hasil akhir. Fokuslah pada proses dan persiapan yang maksimal, lalu serahkan sisanya dengan berdoa dan percaya pada usaha yang telah dilakukan,” tuturnya.

Penulis: Rosa Maharani

Editor: Yulia Rohmawati