UNAIR NEWS – Pemilihan raya (pemira) telah usai. Kini wajah baru organisasi mahasiswa (ormawa) dengan membawa angin segar hadir. Mengusung Kabinet Cipta Makna, Ghufron Ariawan bersama Gusti Ken’ O terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR).
Ghufron garap harmonisasi FEB UNAIR untuk mewujudkan makna. Pihaknya percaya, BEM FEB dapat menjadi katalisator lingkungan yang harmonis dan relevan bagi kemaslahatan fakultas dan kampus hingga masyarakat. Melalui Cipta Makna, ia mengedepankan nilai kolaborasi yang aktif dan harmonis antar-mahasiswa.
“Hadirnya BEM FEB UNAIR sebagai wadah mahasiswa dalam mengembangkan gagasan. Dan, kami percaya bahwa keberhasilan suatu organisasi dimulai dengan menciptakan kolaborasi dan komunikasi aktif antara mahasiswa dan elemen masyarakat terkait,” ujarnya.
Selaraskan Program dengan Isu Prioritas
Sebagai ruang pertama bagi mahasiswa dalam pengembangan diri, BEM FEB UNAIR tekan empat isu prioritas. Isu yang menjadi prioritas kepengurusan Ghufron kali ini, yakni pengembangan karir, penelitian dan pendidikan, kewirausahaan, serta kemitraan.
“Fokus isu tersebut merupakan poin prioritas yang kami gunakan untuk merangkai program kerja. Kemudian, empat fokus isu tersebut akan kita jawab dan selesaikan melalui aksi yang berdampak,” jelasnya.
Menjawab hal-hal yang menjadi fokus utama, program unggulan menjadi salah satu aksi dalam menjawab isu prioritasnya. Adapun program unggulan dalam kepengurusan, yakni National Economic Watch sebagai forum intelektual dengan formasi seminar dan diskusi panel.
Kemudian, Career Week yang dapat mencakup berbagai hal. Mulai job fair hingga student fair berupa pameran, pelatihan, dan konsultasi persiapan karier. Harapannya, program unggulan tersebut dapat memberikan wawasan terhadap dunia kerja dan kesiapan mahasiswa untuk karier yang cemerlang.
“National Economic Week ini akan membahas dan menganalisis isu seputar dinamika ekonomi nasional. Lalu, Career Week yang dirancang khusus untuk menyakikan kegiatan komprehensif dalam dunia karier,” kata Ghufron.
Perubahan Struktur Kabinet
Sebagai pemimpin dalam kepengurusan yang baru, Ghufron dengan jajarannya melakukan penyesuaian struktur organisasi. Hal tersebut ia lakukan untuk tetap mempertahankan kesesuaian dan keselarasan organisasi.
“Terkait kementerian, terdapat perubahan susunan dari tahun sebelumnya. Karena, kami tidak mungkin melangkah seorang diri. Dirasa butuh penyesuaian struktur kabinet agar tetap menjaga relevansi dan harmoni,” ujar Ghufron.
Ada empat perubahan yang tercatat dalam kepengurusannya. Pertama, Kementerian MIKAT. Kedua, Kementerian Kewirausahaan dan Relasi Eksternal. Ketiga, Kementerian Sosial dan Kebijakan Publik. Terakhir, Kementerian Pelayanan dan Pengembangan Mahasiswa.
Melalui perubahan gerakkan di kepengurusannya Gufron berharap dapat tercipta ruang inovasi, inspirasi, dan kreativitas bagi mahasiswa. “(Dengan) demikian, (kepengurusannya) dapat meninggalkan makna serta kebermanfaatan sejati untuk FEB UNAIR,” pungkasnya.
Penulis: Syifa Rahmadina
Editor: Feri Fenoria