Perubahan tiupan angin di yang terjadi belakangan ini dapat menyebabkan pola iklim ekstrim. Pola tersebut berpotensi menjadi faktor penyebab terjadinya El Nino di Indonesia. Oleh karena itu perlu kewaspadaan terhadap terjadinya El Nino.
Pengamat Lingkungan Universitas Airlangga, Wahid Dianbudiyanto ST MSc, mengungkapkan bahwa El Nino merupakan kondisi memanasnya air laut di Samudera Pasifik diluar batas kewajaran. Peristiwa yang lebih besar dari El Nino adalah Southern Oscillation (ENSO), El Nino sendiri termasuk ke dalamnya. Peristiwa El Nino ini kemungkinan akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.
Southern Oscillation (ENSO) merupakan tekanan udara pada laut tropis samudera pasifik. Memanasnya air laut di Samudera Pasifik dapat menyebabkan tekanan atmosfer di atasnya menurun.
Dampak El Nino
- Kekeringan yang luas
- Kebakaran hutan dan lahan
- Gelombang panas atau kekeringan ekstrim yang berbahaya terhadap kesehatan
Catatan terjadinya El Nino di Indonesia
- Tahun 1982 – 1983
- Tahun 1997 – 1998
Antisipasi yang harus dilakukan Pemerintah
- Melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan melakukan edukasi dan kampanye
- Menciptakan teknologi modifikasi hujan yang dapat membantu saat kekeringan panjang
Infografik lainnya
https://unair.ac.id/pengamat-lingkungan-unair-ingatkan-soal-el-nino/