Universitas Airlangga Official Website

Waspadai Kanker Payudara, ENJ UNAIR Ajarkan SADARI ke Masyarakat Lawakamo

TIM Ekspedisi Nusantara Jaya Universitas Airlangga 2019 ketika penyuluhan Kanker Payudara di Baruga Lalole. (Foto: Istimewa)
TIM Ekspedisi Nusantara Jaya Universitas Airlangga 2019 ketika penyuluhan Kanker Payudara di Baruga Lalole. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Menjadi lima besar penyakit yang sering diderita perempuan, kanker payudara harus selalu diwaspadai sejak dari dini. Karena itu, tim Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan penyuluhan Kanker Payudara dan Keluarga Berencana pada Selasa (13/8/19) di Baruga, Desa Lalole, Kecamatan Siompu Barat. Perempuan usia subur Desa Lawakamo (Lalole, Watuampara, Kamoali, dan Mokobeau) menjadi sasaran penyuluhan itu.

Ida Ayu Setyarini, salah seorang anggota ENJ UNAIR mahasiswa Kebidanan UNAIR, menjadi pemateri dalam penyuluhan. Dayu menjelaskan bahwa tidak hanya orang tua yang bisa menderita kanker payudara, tapi remaja juga dapat berisiko.

”Faktor risiko kanker payudara sangat beragam, tidak hanya karena faktor keturunan. Yakni, ada karena usia lanjut, riwayat kanker payudara pada keluarga, obesitas, terpapar radiasi atau zat kimia, dan konsumsi alkohol berlebih,” jelas Dayu.

Di situ, Dayu mengenalkan salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara, yakni SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Menggunakan alat peraga sederhana (pantom), penjelasan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh audiens.

”Untuk mendeteksi kanker payudara ada dua cara, yaitu Sadari (periksa payudara sendiri, Red) dan Sadanis (periksa payudara klinis),” ungkapnya.

”Tapi untuk Sadari bisa dilaksanakan sendiri di Rumah dan lebih sederhana,” tambahnya.

Adapun jika dilakukan SADARI lalu ditemukan hal aneh dan mencurigakan seperti adanya benjolan, cairan seperti nanah, kemerahan di area payudara, maka diimbau melakukan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan klinis dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

Perlu diketahui, bahwa SADARI paling efektif dilaksanakan pada saat perempuan menstruasi. Yakni, setiap hari ke- 7 sampai ke- 10. Atau pada tanggal sama bagi yang sudah menopause (tidak menstruasinya). (*)

Penulis: Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor: Feri Fenoria Rifai’i