Universitas Airlangga Official Website

Webinar Geliat Airlangga Ulas Pentingnya Imunisasi Rutin bagi Kesehatan

Pemaparan materi oleh Wiwin Purwitasari, SKM, MKes tentang pentingnya imunisasi anak (Foto: Screenshoot Zoom Meeting)
Pemaparan materi oleh Wiwin Purwitasari, SKM, MKes tentang pentingnya imunisasi anak (Foto: Screenshoot Zoom Meeting)

UNAIR NEWS – Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan terpenting yang dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Menyadari hal tersebut, Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (Geliat) Airlangga bekerja sama dengan UNICEF Indonesia mengadakan webinar bertajuk “Pentingnya Imunisasi Rutin bagi Semua Anak, No One Left Behind”. Webinar ini berlangsung secara daring via Zoom Meeting pada hari Senin (13/5/2024). 

Perwakilan UNICEF, Dr Armunanto, Drs, MPH menyampaikan sambutannya sekaligus membuka webinar. Ia memaparkan, saat ini di Jawa Timur masih banyak kasus penyakit Tuberculosis atau TBC. “Maka dari itu, penting dilakukan kerja sama untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Kerja sama Geliat Airlangga dengan UNICEF merupakan langkah yang baik dan sangat membantu untuk menemukan anak-anak yang belum menerima imunisasi,” ungkap Dr Armunanto.

Dr Armunanto, Drs, MPH dalam webinar Pentingnya Imunisasi Rutin bagi Semua Anak, No One Left Behind (Foto: Dok. Pribadi)

Wiwin Purwitasari, SKM, MKes selaku pemateri menyampaikan pentingnya kegiatan imunisasi sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan, imunisasi dapat mencegah sekitar 2-3 juta kematian setiap tahun. “Melalui berbagai variasi vaksin yang tersedia. Setidaknya kita dapat terlindung dari lebih dari 20 penyakit berbahaya,” tegasnya.

Wiwin mengungkapkan, beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi antara lain adalah difteri, tetanus, pertusis, influenza, campak, TBC, polio, pneumonia, diare, dan lain sebagainya. Ia menjelaskan, imunisasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga komunitas secara keseluruhan. “Ketika banyak orang di suatu komunitas melakukan imunisasi, hal ini dapat menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Hal ini dapat membantu melindungi orang yang belum bisa melakukan imunisasi, seperti bayi yang baru lahir atau orang dengan kondisi medis tertentu,” ujar Wiwin. 

Wiwin menyampaikan, dalam rangka menyukseskan program imunisasi, mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen edukasi dan fasilitator. Ia mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi akurat terkait imunisasi, sehingga muncul keengganan untuk mengikuti program tersebut. “Peran mahasiswa ada beberapa, seperti membantu sosialisasi edukasi kepada masyarakat, membantu pendataan sasaran, mengingatkan kembali jadwal imunisasi, dan membantu mobilisasi sasaran di Posyandu,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Wiwin menjelaskan mahasiswa dapat membantu kegiatan imunisasi saat melakukan KKN maupun magang. Mahasiswa dapat membantu tugas-tugas di Posyandu seperti saat pendftaran, penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan lain sebagainya. “Melalui peran aktif mahasiswa, harapannya program imunisasi dapat mencapai target dan mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas dari penyakit,” pungkasnya. 

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Yulia Rohmawati