UNAIR NEWS – Di tengah persaingan global antar perguruan tinggi, tidak banyak yang menyadari bahwa media visual memiliki kekuatan besar dalam membentuk citra institusi. Berangkat dari fakta itu, Himpunan Tenaga Kependidikan (Tendik) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar bertajuk Peran Fotografi dalam Meningkatkan Citra dan Daya Saing Universitas di Era Pemeringkatan Global.
Webinar yang berlangsung pada Rabu (18/6/2025) melalui platform Zoom Meeting ini menghadirkan Gesang Manggala Nugraha Putra SS SA MHum, sebagai pemateri tunggal. Ia merupakan Koordinator Media Branding di Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP), UNAIR.
Dalam kesempatan itu, Gesang mengungkap pentingnya media visual. Ia menyampaikan bahwa media visual, khususnya fotografi, sangat berpengaruh terhadap Webometrics. “Kalau ada konten yang menarik secara visual itu akan meningkatkan engagement, sehingga visibility impact dan Webometrics naik,” ujarnya.
Selain itu, pemeringkatan global, seperti QS dan THE Ranking, turut mengalami peningkatan apabila perguruan tinggi mempertimbangkan media visual sebagai alat branding. “Konten visual itu menjadi elemen penting dalam branding. Adanya konten visual akan memengaruhi persepsi publik, sehingga akan membangun reputasi kita di publik, termasuk employer, lulusan, mahasiswa, peneliti, atau sivitas dari negara lain,” tambah Gesang.
Strategi Implementasi
Lebih lanjut, Gesang mengenalkan fotografi landscape sebagai salah satu pendekatan visual yang efektif untuk mendukung citra perguruan tinggi. Fotografi landscape adalah pengambilan gambar pemandangan, termasuk bangunan ikonik, ruang hijau, dan fasilitas kampus.
“Tujuan dari fotografi landscape ini adalah menyampaikan identitas kampus, atmosfer atau suasana, dan juga keunikannya. Misal, pada foto Taman Berhala Kampus C ini ada ruang yang cukup luas, berlatar pohon hijau, langit biru, juga ada bendera Merah Putih yang dikelilingi bendera fakultas di UNAIR, ini unik karena hanya ada di UNAIR,” jelasnya.
Selain landscape, strategi fotografi kampus juga mencakup pendekatan yang lebih berfokus pada manusia (human interest). Foto-foto yang menampilkan aktivitas mahasiswa, pelatihan, serta interaksi sehari-hari di lingkungan kampus memiliki kekuatan tersendiri dalam menyampaikan cerita.
“Sisi human interest dari suatu foto akan lebih bisa bercerita kalau ada kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan target dari branding tersebut. Nah, salah satu target branding adalah mahasiswa asing. Karena itu, akan pas jika fotonya berisi kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa internasional dan tentunya tidak bisa mereka lakukan di negara asalnya,” paparnya.
Di akhir pemaparannya, Gesang juga menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam proses ini. “Perlu membentuk tim dokumentasi jurnalistik. Setidaknya ada satu orang minimal menjadi staf dokumentasi, yang berperan mengabadikan momen-momen,” pungkasnya.
Penulis: Selly Imeldha
Editor: Ragil Kukuh Imanto