“Bermimpi setinggi-tingginya, semakin banyak pengorbanan semakin layak diperjuangkan”
UNAIR NEWS – Menjadi wisudawan terbaik dalam program studi S3 Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi pencapaian yang sangat berharga bagi Idyatul Hasanah. Mahasiswa S3 yang lulus dalam kurun waktu dua tahun tiga bulan dengan IPK 4,00. “Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat atas penghargaan ini. Saya menyadari bahwa prestasi ini membawa tanggung jawab besar di pundak saya,” ujar Idya.
Penghargaan tersebut tidak hanya menjadi lambang prestasi, melainkan menjadi pemicu semangatnya untuk berkontribusi di masyarakat. Menjalani pendidikan dengan peran sebagai mahasiswa, istri, dan ibu dari tiga anak tentu menjadi tantangan tersendiri baginya. Tuntutan akademik yang berat harus ia imbangi dengan kewajiban memastikan kebutuhan anak serta menjalankan peran sebagai istri yang baik.
“Tantangan terbesar lainnya selama menjadi mahasiswa S3 keperawatan adalah melalui 11 ujian disertasi yang menuntut selalu siap memberikan yang terbaik,” terangnya.
Selain itu, kewajiban untuk publikasi tiga artikel di jurnal internasional bereputasi juga menjadi tantangan yang besar bagi Idya. Tidak jarang, artikel yang ia kirimkan ditolak. “Namun, alhamdulilah dengan ketekunan, semangat dan kerja keras, lima artikel berhasil diterima dan dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi, dengan dua di antaranya adalah pada jurnal internasional Scopus Q1,” jelasnya.
Jalani Program Innovation In Caring
Tidak hanya menjadi mahasiswa biasa, Idya turut menjalani program Innovation in Caring di luar negeri. Program itu menuntutnya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan menghadapi tantangan meninggalkan keluarga untuk sementara waktu.
“Bagi seorang ibu dan istri, meninggalkan anak dan pasangan untuk waktu yang lama dapat menimbulkan perasaan bersalah dan kekhawatiran. Namun, disisi lain program ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri, memperluas jaringan profesional untuk berkontribusi pada karir akademik di masa depan,” paparnya.
Dengan ketekunan, semangat yang tinggi, kerja keras, manajemen waktu yang baik, dan dukungan dari keluarga dan berbagai pihak, Idya berhasil melalui rintangan selama pendidikan. Manajemen waktu antara kesibukan perkuliahan dan aktivitas lainnya, berhasil Idya lakukan dengan menyusun jadwal terperinci dengan menentukan prioritas utama.
“Perjalanan di FKp UNAIR ini tidak akan terlupakan, terutama dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu saya mencapai titik ini,” pungkasnya.
Penulis: Rosita
Editor: Khefti Al Mawalia
Baca juga: Ikhtiar dan Dukungan Berbagai Pihak Antarkan Predikat Terbaik