UNAIR NEWS – Menulis tidak hanya menuangkan ide, namun juga sebagai bentuk kontribusi nyata. Hal ini merupakan pesan yang terungkap dalam kegiatan workshop yang diselenggarakan Himpunan Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga pada Sabtu (12/7/2025).
Workshop ini masuk dalam rangkaian 18th Economics Events (Eccents), bertajuk The Power of Writing: Shaping New Paradigms for Nation-Building. Dalam sambutan pembuka, Rizfa Aulia selaku wakil ketua HIMA IE menyampaikan ucapan terimakasih dan harapan untuk peserta mengenai manfaat dari kegiatan workshop.
“Saya ingin ucapkan terima kasih banyak untuk Pak Syaikh dan Kak Catherine karena sudah meluangkan waktu untuk menjadi speaker pada webinar e-paper ini, dan teman-teman semuanya yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir dan berpartisipasi di acara ini. Harapan saya, semoga kegiatan ini bisa menjadi langkah awal peserta untuk terus berkembang dan berani mencoba hal baru,” ucap Rizfa.
Menulis dalam Perspektif Ekonomi
Pada sesi pertama, Muhammad Syaikh Rohman SE M Ec menyampaikan bahwa isu-isu dalam perspektif ekonomi tidak hanya terbatas pada ekonomi moneter maupun fiskal. Dalam perspektif ekonomi, menulis karya tulis ilmiah bisa membahas fenomena sehari-hari dengan sudut pandang ilmiah.
Syaikh menjelaskan pentingnya peserta untuk memahami tema dan membuat latar belakang yang solid. Topik yang terlalu umum akan membuat risiko karya kehilangan daya saing, sehingga dalam menulis disarankan memperhatikan isu terkini dan menggunakan sumber referensi yang kuat.
“Latar belakang yang solid adalah yang bisa mengangkat fenomena secara runtut dan menjelaskan isu dalam satu struktur yang utuh,” jelasnya.
Selain itu, Syaikh juga menekankan bahwa proses proofreading tidak boleh terlewatkan. Hal ini bisa dilakukan oleh teman sejawat atau dosen pembimbing untuk memastikan logika dan alur antarbagian sudah tersambung dengan baik. Syaikh juga mengingatkan pentingnya membangun paragraf yang baik, dengan kalimat utama beserta penjelasan runtut.
Bertumbuh Melalui Kompetisi
Setelah mendapatkan pandangan dari sisi akademik, sesi berikutnya menghadirkan pengalaman praktis dari mahasiswa berprestasi. Sesi kedua oleh Catherine Harijanto, mahasiswa UNAIR peraih medali emas dalam ajang Student Innovation Paper 2023. Catherine membagikan pengalaman saat pertama kali mengikuti perlombaan Kompetisi Ilmiah Mahasiswa (KIM) UNAIR. Melalui pengalaman tersebut, Catherine menyadari bahwa peneliti harus fokus untuk menyelesaikan masalah bukan hanya menciptakan ide baru.
Catherine menekankan pentingnya growth mindset. Baginya penting untuk memiliki growth mindset, karena dari rasa ingin tahu akan muncul keinginan untuk tumbuh. Jika hanya memiliki fixed mindset, maka seseorang akan sulit berkembang. Catherine juga mengajak peserta untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan menjadikannya sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri di masa mendatang.
“Mengikuti lomba seperti LKTI bukan hanya soal menang atau kalah, tapi melalui proses tersebut akan membentuk diri dengan eksplorasi ide dan sebagai upaya membangun portofolio untuk masa depan,” ungkap Catherine.
Penulis: Kania Khansanadhifa Kallista
Editor: Ragil Kukuh Imanto