UNAIR NEWS – Peran perguruan tinggi sebagai agen pengembangan masyarakat menjadi penting untuk diwujudkan. Salah satu upaya yang dilakukan Universitas Airlangga (UNAIR) untuk mewujudkan hal ini melalui World University Association for Community Development (WUACD). WUACD menjadi jembatan untuk UNAIR berkolaborasi dengan universitas dari mancanegara dalam bidang pengembangan masyarakat.
Sejarah dan Visi Misi
WUACD didirikan pada tahun 2018 oleh 17 universitas di seluruh dunia. Badan ini berfokus pada peningkatan kualitas layanan masyarakat dan berkomitmen untuk memperluas jangkauannya ke berbagai belahan dunia lain. Adapun beberapa universitas yang telah menjadi bagian WUACD, seperti Pukyung National University, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan Griffith University.
Menjadi lembaga terdepan dalam melayani masyarakat Indonesia dan seluruh dunia melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora merupakan visi WUACD. Sementara misinya adalah menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora dalam bentuk kegiatan pengembangan masyarakat di Indonesia dan dunia. Juga dengan membangun hubungan bersama perguruan tinggi dan organisasi dalam maupun luar negeri untuk berkontribusi pada pengembangan masyarakat di seluruh dunia.
Program-program Menarik
WUACD menyelenggarakan berbagai program yang dapat diikuti civitas akademika UNAIR. Misalnya, Belajar Bersama Komunitas (BBK) internasional. Dalam program ini, mahasiswa berkesempatan untuk melakukan pengabdian masyarakat di luar negeri, seperti di Jepang, Thailand, dan Malaysia. Selain pengalaman multikultural, program ini setara dengan KKN BBK reguler, sehingga dapat dikonversi.
Di satu sisi, WUACD juga memfasilitasi mahasiswa luar negeri yang ingin melakukan pengabdian masyarakat di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan lewat program International Student Mobility Program. Salah satu yang berhasil dilakukan adalah antara Universiti Malaysia Terengganu (UTM) bersama Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) UNAIR.
Pada 2024, kedua pihak berhasil menyelenggarakan pengmas di Banyuwangi. Mahasiswa dari UTM mengenal jamu dan kopi lokal lewat program tersebut. Mereka juga melakukan upaya konservasi terumbu karang dan hiu sirip hitam yang ada di Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri lewat pengenalan tradisi lokal yang dikemas dalam pengabdian masyarakat.
Penulis: Afifah Alfina
Editor: Edwin Fatahuddin