Universitas Airlangga Official Website

5 Tahun RSTKA Berikan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat di Wilayah Terpencil

Prof dr Ali Ghufron Mukti M Sc Ph D AAK selaku Direktur BPJS memberikan paparan saat sesi ketiga diskusi di Fakultas Kedokteran UNAIR. (Dok : Istimewa)

UNAIR NEWS – Rayakan lima tahun pengabdian Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) sejak tahun 2017, Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR menggelar Symposium Adventure and Remote Medicine: An Approach for Maritime Based Health Services secara hybrid pada Sabtu (11/2/2023).

Pada kesempatan itu turut mengundang Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD AAK sebagai salah satu narasumber. Pihaknya menjelaskan terkait sistem dan dukungan pembiayaan pelayanan kesehatan rujukan untuk masyarakat daerah terpencil dan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB). Pada sesi ini berfokus pada penjaminan pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan kepulauan.

“Dengan tidak meratanya pembangunan di seluruh wilayah Indonesia menjadi tantangan bagi pelayanan kesehatan di wilayah kesehatan. Apalagi dengan keterbatasan finansial dan sumber daya manusia di wilayah terpencil dan kepulauan dalam mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan,” jelas Ghufron.  

Pemberian jaminan pelayanan kesehatan pada daerah terpencil dan kepulauan juga meliputi fasilitas kesehatan rujukan tingkat pertama, fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan, dan ambulans. Tentunya hal ini menjadi tantangan karena menimbang jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang terbatas di daerah tersebut.

Pihaknya menjelaskan, harapan peningkatan kualitas layanan khususnya bagi wilayah terpencil yaitu koordinasi lintas kementerian serta lembaga secara lebih optimal. Permasalahan dalam distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan pada wilayah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Hal ini tentua diperlukan penyusunan regulasi pendukung dalam penjaminan layanan. 

“Kesadaran masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk peningkatan kualitas pelayanan jaminan kesehatan di wilayah terpencil dengan dukungan fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai,” pungkas Ghufron. (*)

Penulis : Satriyani Dewi Astuti

Editor: Binti Q. Masruroh