Universitas Airlangga Official Website

Apakah Propolis pada Sarang Lebah Berpengaruh pada Rematik?

Foto oleh Flickr

Rheumatoid Arthritis (RA) atau yang sering disebut rematikmerupakan penyakit autoimun kronis yang menyebabkan nyeri sendi hebat. Peradangan kronis dimulai pada membran sinovial dan berkembang menjadi pembengkakan pada tulang rawan sendi. Prevalensi rematik diperkirakan 0,5% – 1,0% pada populasi orang dewasa di seluruh dunia. Pasien rematik memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal. Bukti menunjukkan bahwa tingkat kematian yang lebih tinggi dari pasien rematik disebabkan oleh peningkatan resiko kardiovaskular. Beberapa penelitian melaporkan bahwa propolis memiliki efek antiinflamasi dan anti oksidan yang dapat membantu proses peradangan. Pengobatan pasien rematik dengan obat antiinflamasi nonsteroid, glukokortikoid, dan obat antirematik memiliki kelemahan yaitu biaya yang mahal dan dapat beresiko untuk menjadi penyakit yang lain seperti osteoporosis, diabetes mellitus, dan penambahan berat badan. Oleh karena itu, pengobatan komplementer menjadi perhatian banyak orang dan peneliti saat ini karena biaya yang relative lebih murah dan efek yang lebih sedikit. Obat-obatan herbal telah dilaporkan bahwa memiliki efek positif dari pada pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis seperti rematik. Propolis (lem lebah) adalah zat resin yang dikumpulkan lebah madu dari berbagai tanaman dan dicampur dengan lilin dan sekresi lainnya untuk konstruksi dan perlindungan sarang lebah. Propolis mengandung lebih dari 300 senyawa kimia, seperti flavonoid (flavon, flavanon, flavonol, dan dihydroflavonols), asam lemak, asam fenolat, asam alifatik dan aromatik, steroid, asam amino, asam polifenolik, alkohol, terpen, gula, dan ester yang memiliki beragam sifat biologis dan farmakologis termasuk antimikroba, antijamur, bebas penangkal radikal, anti-inflamasi, hepatoprotektif, antikanker, antioksidan, antineurode generatif, dan sifat merangsang sistem kekebalan. Selain itu, propolis telah dilaporkan secara positif mempengaruhi tulang rawan, tulang, dan regenerasi pulpa gigi. Dengan banyaknya manfaat alami dari propolis maka dari itu peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh terkait efek mendalam dari propolis, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau publikasi sebelumnya tentang efek anti-inflamasi, antioksidan, dan kardioprotektif dan juga mekanisme yang mungkin terkait dengan suplementasi propolis pada penyakit rematik.

Metode dari penelitian ini dengan cara mencari database PubMed-Medline, AMED, Google Scholar, EMBASE, Scopus, dan Web of Science oleh dua pengulas independen (M. M. dan H. B.) untuk mengidentifikasi artikel yang relevan. Setelah memeriksa judul dan abstrak dari artikel yang dihasilkan, semua studi relevan yang diterbitkan hanya dalam bahasa Inggris ditinjau; subjek penelitian yang memenuhi syarat dan studi uji klinis dipilih, dan kutipan duplikat kemudian dihapus.

Efek Suplementasi Propolis pada Peradangan ada REMATIK

Dari hasil penelitian yang telah dirangkum dapat disimpulkan bahwa propolis memiliki efek antirematik sebagai sel T-helper 17, yang terlibat dalam patogenesis rematik. Oleh karena itu, disarankan bahwa suplementasi propolis pada pasien dengan rematik dapat mengendalikan penyakit dengan mengurangi kaskade inflamasi dan sekresi indeks pro-inflamasi. Pada penelitian lain, pemberian propolis secara gavage (500 mg/kg/hari) selama 4 hari menunjukkan penurunan permeabilitas intraperitoneal mencit dengan menurunkan efek faktor inflamasi

Mekanime Anti Proinflamatory dari Propolis

Dari beberapa hasil  penelitian propolis dan bahan-bahannya kemungkinan memiliki potensi agen anti-inflamasi alami yang bekerja dengan memodifikasi respons imun.

Efek Propolis dalam Kaitannya dengan Oksidatif

Senyawa fenolik, seperti yang ditemukan dalam propolis, bertindak sebagai antioksidan dengan mengganggu reaksi berantai lipid , menghalangi proses chemiluminescence, dan scavenging ROS. Antioksidan dan kapasitas reduktif propolis melawan ROS dapat dikaitkan dengan dua mekanisme utama, yaitu kapasitas CAPE dalam mengaktifkan faktor transkripsi NrF2 (protein pengatur yang terkait dengan perlindungan antioksidan dan peningkatan enzim antioksidan) dan kandungan asam fenolik dan flavonoid propolis (CAPE, quercetin, apigenin, asam p-coumaric, cinnamic asam, dan p-vanillin), yang menetralkan radikal bebas dan oksidan senyawa

Efek Kardioprotektif dari Propolis di RA

Propolis mengurangi kadar Nitrat Oksida (NO) dengan mengurangi aktivitas Sistesis Nitrat Oksida (SNO), sehingga melindungi sel-sel endotel pembuluh darah.dan propolis dapat mempengaruhi regulasi NO melalui aktivitas anti-inflamasinya.

Keterbatasan utama dari penelitian kami adalah heterogenitas pelaporan data dalam studi yang ditinjau, dan penilaian kualitas studi mungkin mengarah pada hasil yang lebih akurat untuk generalisasi data. Sejauh pengetahuan kami, ini adalah studi tinjauan pertama yang mengumpulkan demonstrasi ilmiah mendalam tentang kemungkinan efek propolis pada pasien dengan rematik. Penelitian ini menunjukkan bahwa propolis mungkin memiliki efek positif pada biomarker stres oksidatif dan proses peradangan pada pasien rematik karena antioksidan kuat dan ikatan yang tepat polifenol. Studi lebih lanjut khususnya uji klinis harus dilakukan untuk menunjukkan efek definitif propolis pada berbagai aspek penyakit rematik.

Penulis: Trias Mahmudiono, S.KM., M.P.H., Ph.D.

Judul : Does propolis have any effect on rheumatoid arthritis? A review study

Link Scopus :  https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85126062101&origin=resultslist&sort=plf-f&src=s&st1=mahmudiono&st2=trias&nlo=1&nlr=20&nls=count-f&sid=2da821aa616e1087ba7ae1a36a2ca1c5&sot=anl&sdt=aut&sl=38&s=AU-ID%28%22Mahmudiono%2c+Trias%22+57189899256%29&relpos=6&citeCnt=0&searchTerm=