Penggunaan obat herbal telah meningkat pesat selama tiga dekade terakhir dengan tidak kurang dari 80% orang di seluruh dunia, baik yang tinggal di negara berkembang maupun negara maju, bergantung pada obat herbal sebagai sumber utama perawatan kesehatan. Ada kepercayaan bahwa obat herbal, sebagai produk alami, secara inheren aman tanpa efek samping, dan kemanjurannya dapat diperoleh dalam berbagai dosis. Faktanya, obat herbal tidak sepenuhnya bebas dari kemungkinan toksisitas atau efek samping. Efek samping yang ditimbulkan dapat berasal dari konsumsi obat herbal itu sendiri seperti salah indikasi, penggunaan jangka panjang, atau kontaminasi produk; maupun kemungkinan adanya interaksi herbal-obat. Dengan demikian, untuk memastikan penggunaan yang aman dari obat herbal adalah dengan menentukan efikasi dan toksisitas dari obat herbal tersebut.
Pengujian keamanan suatu bahan kimia obat merupakan aspek penting dan diperlukan dalam pengembangan obat yang dilakukan untuk memastikan bahwa obat dianggap aman sebelum diproduksi dan diberikan kepada pasien. Salah satu tanaman yang terbukti aktivitasnya sebagai antimalaria, yaitu daun Ramayana (Cassia spectabilis) yang mampu menghambat pertumbuhan parasit penyebab penyakit malaria. Belum ada informasi terkait keamanan penggunaan tanaman tersebut, baik dalam pengobatan penyakit secara umum maupun khusus sebagai antimalaria. Berdasar hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengevaluasi potensi efek samping atau toksisitas ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis sebelum dikembangkan menjadi sumber bahan aktif antimalaria baru.
Informasi awal mengenai keamanan suatu bahan kimia tanaman obat diperoleh melalui pengujian toksisitas akut dan/atau dosis berulang selama 28 hari (subakut). Dalam studi toksisitas akut, pemberian secara oral dosis tunggal ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis hingga dosis 5.000 mg/kg tidak menyebabkan kematian pada hewan coba mencit, menunjukkan bahwa ekstrak tersebut tidak beracun. Sedangkan dalam studi toksisitas subakut, pemberian secara oral ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis satu tingkat dosis per hari selama 28 hari tidak menyebabkan perubahan signifikan pada aktivitas gerak dari hewan coba mencit. Hasil pengamatan morfologi dan histologi menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada organ hati dan ginjal hewan coba mencit dari kelompok yang diberi ekstrak dibandingkan kelompok kontrol sehat. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut masih aman dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.
Selain pengujian toksisitas awal, penilaian hematologi dan histopatologi mengenai efek pemberian ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis terhadap fungsi organ hati dan ginjal hewan coba mencit juga dilakukan. Karena hati merupakan organ penting yang terlibat selama hepatic stage dari siklus hidup parasit malaria, dimana sporozoit malaria berkembang menjadi merozoit yang kemudian dilepaskan ke dalam sirkulasi dan memasuki tahap eritrositik. Sebuah studi ultrastruktural melaporkan adanya hubungan antara muatan/beban/load sel darah merah terinfeksi parasit (parasitized red blood cells) yang tinggi di hati pasien malaria dengan ikterus/penyakit kuning, hepatomegali, dan peningkatan enzim hati. Dalam beberapa penelitian terdahulu dilaporkan bahwa dengan adanya pemberian ekstrak ke hewan coba yang terinfeksi parasit malaria masih mampu memperbaiki anomali ini sampai batas tertentu, menunjukkan bahwa ekstrak mungkin hepatoprotektif. Sama halnya dengan penelitian ini, pemberian ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis mampu memperbaiki sel-sel hati yang nekrosis dan terdegradasi, diikuti dengan penurunan kadar SGOT dan SGPT plasma dari hewan coba mencit. Hasil ini menunjukkan peningkatan fungsi hati yang sangat baik karena pemberian ekstrak tersebut. Selain itu, efek perbaikan pada sel-sel ginjal dari hewan coba mencit yang terinfeksi parasit malaria tidak terlalu berbeda dengan efek perbaikan dari klorokuin, menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis juga dapat mengurangi kerusakan ginjal.
Secara keseluruhan, ekstrak etanol 90% dari daun Cassia spectabilis terbukti tidak beracun dan tidak menunjukkan efek samping yang tidak diinginkan. Ekstrak juga mampu memperbaiki fungsi hati dan ginjal hewan coba mencit yang terinfeksi parasit malaria, mirip dengan klorokuin, menunjukkan bahwa ekstrak etanol 90% daun Cassia spectabilis merupakan kandidat yang baik dan aman untuk dikembangkan sebagai sumber zat aktif antimalaria baru.
Penulis: Wiwied Ekasari
Judul Jurnal: Toxicological Evaluation and Protective Effects of Ethanolic Leaf
Extract of Cassia spectabilis DC on Liver and Kidney Function of
Plasmodium berghei-Infected Mice