Universitas Airlangga Official Website

Identifikasi Streptomyces spp. dari Tempat Pembuangan Sampah sebagai Kandidat Obat Anti Tuberkulosis

Foto oleh daya.id

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, yang pada saat ini Indonesia berada pada urutan kelima dari negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Peningkatan kasus TB sejalan dengan peningkatan resistensi M.tuberculosis terhadap antibiotik, khususnya di negara berkembang. Kegagalan program pengendalian penyakit tersebut disebabkan oleh kegagalan terapi karena adanya resistensi terhadap obat anti TB. Resistensi mikroorganisme patogen terhadap obat anti TB dapat menimbulkan banyak masalah dalam pemberantasan penyakit TB. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan untuk mengantisipasi resistensi obat anti TB. Penggunaan obat anti TB baru merupakan salah satu alternatif. Eliminasi bentuk resisten dapat dilakukan dengan mengganti obat anti TB yang telah lama digunakan dengan obat anti TB lain yang lebih sensitif, sehingga mikroba resisten akan tereliminasi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya jenis antibiotik baru yang lebih sensitif terhadap M. tuberculosis.Banyak penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan bahan bioaktif sebagai anti tuberkulosis baik dari herbal maupun mikroba penghasil antibiotik, termasuk Streptomyces sp. Streptomyces sp. telah menarik banyak perhatian disebabkan oleh kemampuannya menghasilkan metabolit yang mempunyai aktivitas cukup luas, sehingga dapat digunakan antara lain sebagai antibiotik, immunosuppressant (penekan sistem imun) dan agen anti kanker. Menurut Watve et al. (2006), Streptomyces sp. dapat menghasilkan lebih dari 3000 antibiotik. Jumlah spesies Streptomyces yang telah ditemukan berdasarkan data Gene Bank hingga saat ini adalah 1.489 spesies, yang terdiri dari 11 isolat lokal Indonesia dan 1478 isolat di dunia. Analisis ester metil asam lemak (EMAL) merupakan pengembangan metode penapisan anti TB baru berdasarkan profil metabolit (metabolic profiling) ester metil asam lemak (Sasser, 2011). Hoopwood and Sherman (1999) melaporkan bahwa ada hubungan antara mekanisme sintesis asam lemak dengan sintesis antibiotika poliketide dan jalur sekuen gen poliketide Streptomyces sp. Di tanah rumah kompos Bratang Surabaya ditemukan Streptomyces spp. yang mempunyai aktivitas sebagai antibiotik terhadap mikroba uji Gram negatif (Pseudomonas aeroginosa ATCC 27853, Eschericia coli ATCC 2593) dan Gram positif (Bacillus subtillis, Staphylococcus aureus ATCC 25923) serta Candida albicans, sedangkan aktivitasnya terhadap M.tuberculosis belum dilakukan. Oleh karena itu pada penelitian ini sangat perlu dilakukan karakterisasi profil ester metil asam lemak Streptomyces spp yang diisolasi dari tanah di beberapa Wilayah Jawa Timur yang diharapkan dapat digunakan sebagai obat anti tuberculosis.

Metode dan Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan skuensing gen 16S rRNA untuk mengklasifikasikan isolat Streptomyces dari tanah tempat pembuangan di Surabaya, Indonesia dan di lakukan identifikasi galur baru yang spesifik yang dapat menghasilkan antibiotik untuk digunakan sebagai obat alternatif Tuberkulosis. Analisis pohon filogenetik Streptomyces spp. Menunjukkan adanya jenis baru Streptomycesdari tanah pembuangan sampah di Surabayayaitu Sp-D, Sp-Ep, Sp-G, dan Sp-I.

Kesimpulan

Ditemukan strain baru  Streptomyces spp dati tanah tempat pembuangan sampah di Surabaya yang menghasilkan antibiotik yang dapat digunakan sebagai antibiotik tuberculosis alternatif. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk menguji aktivitas anti tuberculosisnya.

Penulis: Sri Agus Sudjarwo

Informasi detil dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di  http://www.veterinaryworld.org/Vol.15/March-2022/12.html