Universitas Airlangga Official Website

Ekonom UNAIR Paparkan 3 Dampak Angka Kelahiran Terus Menurun di Negara Maju

Sumber: Konten Pedia

UNAIR NEWS – Beberapa negara maju seperti Jepang dan Singapura saat ini sedang dilanda resesi seks atau angka kelahiran yang terus menurun. Karena beberapa faktor, masyarakat di negara maju enggan untuk memiliki anak sehingga angka kelahiran di negara tersebut terus menurun setiap tahunnya. 

Ekonom Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD memberikan tanggapan mengenai dampak resesi seks terhadap ekonomi makro di suatu negara. Menurutnya, negara yang mengalami resesi seks atau penurunan angka kelahiran adalah negara yang jumlah orang tuanya lebih banyak.

Ketergantungan pada Generasi Produktif

Orang tua di negara tersebut biasanya memiliki usia harapan hidup yang panjang yang menyebabkan banyak sekali orang Jepang yang usianya 83 bahkan sampai 90 tahun. Padahal, usia produktif berada di kisaran 65 tahun ke bawah. Hal tersebut tentu tidak baik bagi perekonomian negara.

“Dari sisi apapun, ketika menginjak usia 65 tahun mereka otomatis sudah tidak bekerja. Jika mereka bekerja di swasta atau pemerintahan, penghasilan mereka didapatkan dari uang pensiun,” jelasnya.

Baca Juga: Ekonom UNAIR Tanggapi Tren Angka Kelahiran yang Terus Menurun di Negara Maju

Tingkat ketergantungan usia tidak produktif terhadap usia produktif itu tinggi. Penduduk yang berada di usia 65-70 tahun atau lebih itu di samping mendapatkan uang pensiun, sebagian biaya hidupnya ditanggung oleh keluarga yang masih produktif. 

Menurunnya Tabungan Nasional

Dependency ratio yaitu rasio ketergantungan usia tidak produktif terhadap usia produktif semakin lama semakin tinggi. Dampaknya, penduduk di usia produktif selain untuk membiayai hidupnya juga harus menanggung pengeluaran untuk usia senior.

“Dengan demikian tabungannya akan semakin kecil. Padahal di negara maju, saving itu adalah bagian dari kemajuan negara,” jelasnya.

Jika saving suatu negara kecil, otomatis investasinya juga akan kecil. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, kapasitas pabrik, kapasitas industri dari dana investasi berkurang. 

Naiknya Pengeluaran Negara untuk Kesehatan

Rossanto menambahkan, jika lebih banyak penduduk di usia tua, pengeluaran negara untuk kesehatan juga akan semakin besar. Semakin tua seseorang biasanya tingkat kesehatan juga menurun. Pemerintah dalam hal ini berperan dalam menyokong kesehatan mereka. Secara umum, dalam jangka panjang hal ini bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Ditambah dengan dependency ratio yang semakin lama semakin tinggi otomatis kemampuan secara umum negara juga akan berkurang,” tuturnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor :  Binti Q Masruroh