Terlepas dari kontribusi perawat internasional terhadap layanan perawatan kesehatan di negara tujuan, perawat migran tidak selalu dipekerjakan berdasarkan kompetensi mereka. Mendayagunakan perawat untuk bekerja sebagai caregiver di Jepang mungkin bertentangan dengan migrasi internasional kebijakan tenaga kesehatan Indonesia yang mempromosikan sirulasi otak. Menggali kehidupan dan pengalaman kerja perawat Indonesia di Jepang memberikan wawasan tentang tahapan perjalanan migrasi di negara penerima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan narasi dan pengalaman perawat Indonesia migran yang bekerja sebagai caregiver di fasilitas perawatan jangka panjang di Jepang.Digunakan metode deskriptif kualitatif dan sampel purposive dari 18 perawat Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Wawancara semi-terstruktur dilakukan di antara para peserta yang bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang di empat prefektur di Jepang. Data dianalisis menggunakan analisis konten, didukung oleh perangkat lunak QSR NVIVO 10.
Tiga tema utama muncul dari analisis data: (i) mimpi yang hancur; (ii) selamat dari perjuangan; dan (iii) lingkungan yang mendukung. Ketiga tema ini termasuk harapan yang belum terpenuhi dari para peserta, pengalaman mereka sebagai caregiver asing, dan dukungan yang mereka terima dari lingkungan kerja mereka.Perawat Indonesia dalam penelitian ini yang bermigrasi dan bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang Jepang sebagai caregiver dibiarkan kecewa karena harapan yang tidak terpenuhi tetapi mampu mengatasi tantangan dengan dukungan dari institusi dan orang-orang di tempat kerja mereka. Caregiver internasional dengan latar belakang pendidikan keperawatan harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan karir profesional mereka.
Penulis: Ferry Efendi, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D
