Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Budidaya Ikan Patin Siam Sistem Akuaponik

Ikan patin merupakan salah satu ikan konsumsi dari komoditas skctor perairan tawar yang terus berkembang pesat. Ikan patin memiliki banyak kelebihan, diantaranya yaitu rasa daging yang gurih serta memiliki protein yang cukup tinggi, sehingga ikan ini banyak diminati oleh konsumen, baik dalam negri maupun luar negri. Banyaknya peminat membuat pembudidaya mencoba dan mengembangkan cara budidaya agar dapat memenuhi permintaan pasar. Pengembangan kegiatan budidaya dibatasi oleh beberapa faktor, diantara yaitu keterbatasan air, keterbatasan lahan, dan polusi terhadap lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi ketiga faktor pembatas tersebut, terciptalah sebuah teknologi yang dinamakan akuaponik. Akuaponik merupakan gabungan antara akuakultur dan hidroponik yang memiliki prinsip pemanfaatan limbah hasil budidaya yang berpotensi memperburuk kualitas air akan berguna bagi tanaman sebagai pupuk. Tanaman yang digunakan dalam sistem ini adalah tanaman ekonomis tinggi dan tanaman yang memiliki bentuk akar paling efektif dalam penyerapan zat hara yaitu kailan, selada, dan pakcoy.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jenis tanaman yang paling efektif dalam menyerap kandungan ammonia, nitrit, dan nitrat dalam air budidaya ikan patin siam sistem akuaponik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan dengan tanaman yang berbeda yaitu P0 = kontrol (tanpa tanaman), P1 = tanaman kailan, P2 = tanaman selada, dan P3 = tanaman pakcoy. Parameter utama penelitian yaitu kadar ammonia, nitrit, dan nitrat pada air budidaya. Parameter pendukung yaitu kualitas air lainnya meliputi pengukuran suhu, oksigen terlarut, dan pH. Pertumbuhan ikan serta tanaman juga diukur pada awal dan akhir penelitian.

Budidaya ikan patin siam pada sistem akuaponik menggunakan tanaman selada (P2) menunjukkan hasil paling baik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil pengamatan konsentrasi ammonia, nitrit, dan nitrat dalam air budidaya selama penelitian menunjukkan terjadinya fluktuasi, namun untuk perlakuan P2 (selada) cenderung memiliki nilai paling rendah jika dibandingan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan P2 bisa dikatakan memberikan hasil paling efektif, hal tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan ikan patin siam dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 2,18%/hari dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 93%. Selain itu perlakuan dengan menggunakan selada memberikan hasil pertumbuhan tanaman yang paling tinggi diantara perlakuan lainnya.

Penulis : Safira Andriani

Sumber : S Andriyani, N N Dewi, B S Rahardja. Effectiveness of striped catfish (Pangasianodon hypophthalmus) cultivation in aquaponic system with three different plant against ammonia (NH3), nitrite (NO2), and nitrate (NO3). IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 1036 (2022) 012049.