Universitas Airlangga Official Website

Infark Miokard Akut Segmen Posterior pada Seorang Wanita Muda dengan Riwayat COVID-19

Foto oleh dailymail.co.uk

Infark miokard akut (IMA) atau lebih dikenal di masyarakat sebagai “serangan jantung”, merupakan salah satu kegawatan pada bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah. IMA dapat terjadi apabila terdapat penyumbatan pada pembuluh darah koroner akibat pecahnya plak (timbunan lemak) pada pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah ke miokard (otot) jantung. IMA dapat mengenai seluruh bagian dari jantung seperti anterior, inferior, posterior, lateral dan septal. Tetapi IMA yang timbul hanya pada bagian posterior saja merupakan kasus yang jarang dijumpai.

Keluhan yang dapat dapat timbul pada IMA meliputi nyeri dada, sesak, keringat dingin hingga tidak sadarkan diri. Keluhan-keluhan tersebut biasanya cukup spesifik agar seorang dokter dapat mengenali adanya IMA. Namun pada beberapa kasus, seperti pada usia lanjut, jenis kelamin perempuan, atau adanya penyakit lain seperti diabetes mellitus, dementia dan gagal ginjal kronis dapat mengaburkan keluhan tersebut sehingga diagnosis IMA menjadi lebih sulit.

Pada laporan kasus ini, kami menampilkan kasus seorang wanita 45 tahun, yang datang ke UGD dengan keluhan tidak spesifik dan memiliki riwayat penyakit penyerta berupa Guillain Barre Syndrome (GBS), suatu penyakit pada system saraf tepi, dan riwayat infeksi COVID-19. Bagaimana tanda dan gejala pada pasien, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang meliputi ECG, ekokardiografi, hasil laboratorium dan kateterisasi jantung kami sajikan dalam laporan kasus ini.

Penulis: Dr. Yudi Her Oktaviano, dr.,Sp.JP(K)FIHA.FICA.FAsCC.FSCAI.

Untuk membaca lebih detail mengenai kasus ini, dapat diakses melalui link dibawah ini:

https://amjcaserep.com/abstract/full/idArt/937105