Universitas Airlangga Official Website

Beragamnya Ikan Karang Pulau Tabuhan, Banyuwangi

Foto oleh Fine Art America

Laut Jawa memiliki gugusan pulau yang tersebar di sepanjang barat dan timur Samudera Pasifik. Ini memiliki ekosistem terumbu karang yang berisi beragam spesies ikan yang menyediakan barang dan jasa bagi ekosistem seperti produk perikanan seperti pelagis dan ikan hias (Durand dan Petit 1995) dan pariwisata (Hutomo dan Moosa 2005, Wilkinson et al. 1995). Laut Jawa termasuk perairan dangkal antara Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, dengan luas 310.000 km2. Laut Jawa menyumbang sekitar 31% dari produksi perikanan laut nasional (Fauzi dan Anna 2012). Peningkatan konsumsi ikan dan peningkatan populasi manusia telah meningkatkan permintaan ikan sehingga mendorong pengembangan penangkapan ikan di daerah ini (Purwanto 2003). Namun, keanekaragaman hayati di terumbu karang Indonesia menghadapi ancaman dari perubahan iklim global, berbagai aktivitas antropogenik, perikanan, dan sedimentasi (Edinger et al. 1998). Selain itu, keanekaragaman hayati Laut Jawa juga mengalami dampak yang luar biasa dari kegiatan tersebut (Purwanto 2003).

Pulau Tabuhan yang terletak di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur merupakan pulau kecil yang menarik untuk kegiatan wisata, olahraga air, dan perikanan hias (Damayanti 2012) dan belum ada penelitian sebelumnya tentang keanekaragaman hayati ikan di Pulau Tabuhan. Untuk konservasi keanekaragaman hayati, diperlukan informasi tentang setiap spesimen dengan data mulai dari posisi sistematis hingga aspek molekuler. Itu disimpan sebagai nomenklatur spesies, termasuk status konservasi (Shanmughavel 2007). Jumlah spesies dalam suatu komunitas disebut kekayaan spesies. Ini adalah ukuran keanekaragaman hayati yang paling dominan karena dapat dengan mudah dipantau dan dicatat (Hillebrand et al. 2018).

Selanjutnya, pengambil keputusan menghadapi masalah kesalahan identifikasi dalam tujuan konservasi dan pengelolaan, sehingga penentuan spesies menjadi penting. Dalam laporan ini, kami telah merangkum barcode DNA dan rekonstruksi filogenetik beberapa ikan karang dari Pulau Tabuhan, Banyuwangi. Informasi ini akan sangat penting untuk penelitian lebih lanjut tentang biologi ikan karang dan penelitian lain yang terkait dengan bidang Genetika perikanan terumbu karang di Indonesia.

Hasil Identifikasi

Pada penelitian ini telah dilakukan identifikasi molekuler untuk melengkapi identifikasi morfologi yang telah dilakukan selama ini. Sebanyak 53 sampel ikan menunjukkan kesamaan dengan referensi hasil BLASTN dengan database di GenBank dengan nilai 99-100%. Dari 53 sampel tersebut, hanya 16 spesimen yang belum mendapatkan nomor aksesi GenBank, karena proses registrasi belum selesai (Tabel 1). Namun semua sekuen yang termasuk dalam pohon filogenetik yang dihasilkan dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu Labridae (famili paling dominan), Pomacentridae dan Pomochantidae, dan sejumlah kecil famili Teleostei lainnya (kelompok kecil famili)

Labridae

Sebanyak 20 spesies Labridae berhasil diidentifikasi, namun hanya sembilan spesies yang mendapatkan nomor aksesi GenBank. Pendaftaran sekuens lainnya masih dalam proses pencatatan di database NCBI melalui sistem online (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/), yang diharapkan dapat segera diverifikasi. Kelompok famili Labridae merupakan kelompok ikan utama dalam ekosistem terumbu karang (Dhahiyat et al. 2017, Putra dan Akbar 2017). Dari pohon filogenetik (Gambar 2), kita dapat melihat famili Labridae yang termasuk dalam ordo, Cheilininae membuat clade tersendiri, sedangkan clades lainnya terdiri dari ordo Bodianinae dan Corinae.

Pomacentridae dan Pomacanthidae

Famili Pomacentridae dan Pomacanthidae masih termasuk dalam kelompok ikan besar yang menyusun ekosistem terumbu karang. Penelitian-penelitian sebelumnya di Perairan Trenggalek menemukan sejumlah besar spesies ikan yang termasuk dalam famili Pomacentridae (21 spesies), sedangkan hanya enam spesies yang berasal dari famili Pomacanthidae (Wibowo dan Adrim 2014). Meskipun jumlah spesies yang ditemukan dalam penelitian ini tidak sebanyak penelitian yang dilakukan di daerah lain. Analisis rekonstruksi pohon filogenetik menunjukkan bahwa famili Pomacetridae dan Pomacanthidae yang terpisah membentuk klad yang berbeda pada pohon filogenetik yang dihasilkan.

Penulis: Dr. Eng. Sapto Andriyono

Tulisan lengkap pada link: https://smujo.id/biodiv/article/view/11938

Sitasi                           : Sektiana SP, Abdillah AA, Alam JM, Isroni W, Dewi NM, Kim HW, Androyono S. 2022. Diversity of the Tabuhan Island coral reef fish revealed by DNA barcoding and implication on conservation strategy in Banyuwangi, Indonesia. Biodiversitas 23: 4844-4851.