Universitas Airlangga Official Website

Ekstrak Etanol Biji Mahoni Memiliki Efek Antidiabetes

Foto oleh Pinterest

Diabetes saat ini dianggap sebagai masalah kesehatan utama yang telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dan menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan ilmuwan dalam hal kesehatan masyarakat. Pada 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 463 juta orang akan menderita diabetes. Jumlah ini diperkirakan akan mencapai 578 juta pada tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045. Pada hewan, diabetes (Diabetes mellitus/DM) juga dapat terjadi terutama pada hewan peliharaan termasuk kucing dan anjing. Meskipun DM dapat menyerang hewan dari segala usia, terutama hewan peliharaan lebih rentan terhadap terutama berusia tua, hewan peliharaan jantan yang dikebiri, obesitas, dan kurang olahraga, serta faktor genetik.

Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatak kadar glukosa darah (hiperglikemia). Umumnya, hiperglikemia awal berkembang ketika glukosa darah mencapai 200 mg/dL pada tikus dan 180 mg/dL pada manusia. Hal ini disebabkan oleh defek pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Insulin merupakan salah satu hormon yang mengatur kadar glukosa darah. Hiperglikemia yang menyebabkan DM dapat mengembangkan Reactive Oxygen Species (ROS) dan stres oksidatif yang menyebabkan beberapa perubahan seluler. ROS merupakan senyawa reaktif yang terdiri dari gugus radikal bebas dan non-radikal. Konsentrasi ROS yang tinggi akan meningkatkan stres oksidatif, menyebabkan kerusakan pada sel pankreas, dan menurunkan konsentrasi insulin dalam darah. Radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif menyebabkan modifikasi protein, modifikasi oksidatif lipid, kerusakan DNA, dan juga glikasi beberapa produk yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksidasi dan reduksi seluler, seperti yang terlihat pada jaringan pankreas. Stres oksidatif akibat hiperglikemia dapat diobati dengan antioksidan dengan cara menangkal radikal bebas. Antioksidan menyediakan elektron untuk radikal bebas tanpa mengurangi stabilitasnya. Antioksidan ini dapat ditemukan pada tanaman sebagai bagian dari obat herbal.

Laporan ilmiah dan penelitian laboratorium menunjukkan bahwa tanaman mengandung berbagai macam zat yang memiliki aktivitas antioksidan. Survei ethanopharmacological juga menemukan lebih dari 1200 tanaman untuk afiliasi mereka dalam aktivitas hipoglikemik. Tanaman tidak hanya hipoglikemik atau mimetik insulin, tetapi juga mencegah komplikasi lebih lanjut; dimana tidak ada obat sintetik yang memberikan kedua sifat tersebut. Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.)  telah digunakan untuk mengobati DM karena mengandung flavonoid sebagai antioksidan dan juga terbukti memiliki aktivitas hipoglikemik. Biji mahoni juga dilaporkan mengandung senyawa bioaktif lain seperti tanin, saponin, dan triterpenoid yang juga memiliki efek antidiabetes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap jumlah sel pulau Langerhans pankreas dan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Dua puluh lima ekor tikus jantan dibagi menjadi lima kelompok yang terdiri dari: (C-) aquadest 1 ml/hari tanpa induksi aloksan, (C+) aloksan 120 mg/kgBB dan aquadest 1 ml/hari, (T1, T2, T3) 120 mg /kgBB aloksan dan pemberian ekstrak etanol biji mahoni masing-masing 250, 500, 1000 mg/kgBB. Aloksan disuntikkan secara intraperitoneal dengan dosis tunggal dan ekstrak etanol biji mahoni yang diberikan melalui gavage intragastrik selama 14 hari. Pada hari ke 15, diukur jumlah sel pulau di Langerhans pankreas menggunakan pewarnaan HE dan kadar glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji mahoni memiliki efek antidiabetes yang dapat memperbaiki sel pulau langerhans pankreas yang rusak pada dosis efektif 500 mg/kgBB, hal ini menunjukkan sifat antioksidan ekstrak biji mahoni yang bermanfaat dalam memperbaiki kerusakan pankreas akibat stres oksidatif.

Penulis: Epy Muhammad Luqman

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di

Nama jurnal: International Journal of Drug Delivery Technology (IJDDT)

Link jurnal:  http://impactfactor.org/PDF/IJDDT/12/IJDDT,Vol12,Issue3,Article14.pdf