Penelitian ini dilakukan sebagai referensi para praktisi untuk mendesain MPPT menggunakan single ended primary inductor converter berbasis fuzzy. Pelacakan Titik Daya Maksimum (MPPT) adalah teknik yang dikembangkan untuk mendapatkan transfer daya maksimum panel surya. Berbagai metode MPPT yang dikembangkan dapat mengatasi berbagai kondisi yang mempengaruhi transfer daya panel surya, seperti fluktuasi iradiasi dan peningkatan suhu permukaan panel surya. Untuk menangani problem fuzzy logic controller (FLC) digunakan sebagai metode MPPT. Input FLC menggunakan error (E) dan kesalahan delta (∆E) yang diperoleh dari output panel surya atau photovoltaic (PV) termasuk tegangan Vpv dan daya aktif Hal. Kemudian, output dari FLC adalah untuk menentukan duty cycle (D) yang sesuai dari induktor primer ujung tunggal konverter (SEPIC) konverter. Skema yang diusulkan ini adalah untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik dalam hal output tegangan yang stabil dihasilkan oleh konverter SEPIC. Kebaruan dari makalah ini adalah kombinasi MPPT berbasis FLC atau MPPT FLC yang memiliki riak yang lebih sedikit dan SEPIC yang dapat menghasilkan keluaran tegangan yang stabil. Oleh karena itu, riak keluar beban dapat dikurangi signifikan dengan menggunakan metode yang diusulkan ini. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa pada saat kondisi iradiasi dan suhu bervariasi, MPPT FLC dapat mengubah titik operasi panel surya mendekati MPP untuk mendapatkan hasil maksimal pemindahan tenaga. Dari segi riak daya, MPPT FLC dapat mengurangi riak (total riak sekitar 4,9 W) dibandingkan dengan MPPT konvensional seperti perturb and observer (P&O) (total riak sekitar 9,2 W). Pengurangan riak terjadi di variasi radiasi dan temperature.
Desain MPPT FLC berhasil diubah titik operasi tegangan panel surya ke Titik Vmpp untuk mendapatkan transfer daya maksimum. Dalam kondisi STC, MPPT FLC berhasil mengubah tegangan operasi panel surya menjadi 18,73 volt dengan daya maksimal 95,5 watt.
Ketika kondisi iradiasi dan suhu bervariasi, MPPT FLC dapat mengikuti perubahan kondisi dengan mendapatkan daya maksimum dari setiap perubahan. MPPT FLC dapat mengurangi riak daya pada beban yang lebih rendah daripada P&O MPPT. Perbedaan kekuatan riak menggunakan MPPT FLC saat kondisi STC 4,3 Watt. Ketika kondisi iradiasi dan suhu bervariasi, perbedaan daya riak rata-rata adalah 3,36 W dan 7,1 W antara MPPT FLC dan MPPT P&O.
Penulis: Herlambang Setiadi, Ph.D
Unit kerja: Prodi Teknik Elektro, FTMM-Unair
Link: https://www.sciencegate.app/document/10.22266/ijies2022.0228.32