Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan global yang menjadi beban kesehatan dan ekonomi dunia. Pagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan fungsi ginjal secara progresif yang ditandai oleh penurunan laju filtasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit/1.73m2 selama lebih dari 3 bulan. Penurunan LFG pada pasien PGK dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, rawat inap di rumah sakit, dan kematian. Apabila penurunan LFG berlangsung secara terus-menerus, fungsi ginjal akan semakin menurun dan pada akhirnya akan menjadi penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) sehingga diperlukan terapi pengganti ginjal atau dialisis.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perburukan kondisi pasien PGK, antara lain pola hidup, diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa inflamasi dan stes oksidatif memiliki peranan penting dalam perjalanan penyakit PGK. Proses ini sangat erat kaitannya dengan jalur renin angiotensin aldosteron (RAA). Angiotensinogen didegradasi oleh renin untuk menghasilkan angiotensin I, yang kemudian dikonversi oleh Angiotensin Converting Enzyme (ACE) menjadi angiotensin II. Jalur ini selanjutnya mengaktifkan respon inflamasi melalui pelepasan interleukin-6 (IL-6). Aktivasi IL-6 dapat memperburuk kerusakan ginjal dengan meningkatkan pembentukan jaringan ikat ginjal dan merusak pembuluh darah ginjal melalui penurunan produksi endothelial nitric oxide synthase (eNOS) dan adiponektin.
Penelitian yang telah kami lakukan dengan melibatkan 75 pasien PGK non-dialisis di Rumah Sakit Universitas Airlangga menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara ACE, IL-6, dan progresivitas PGK. Semakin tinggi kadar ACE dan IL-6 darah, maka semakin buruk progresivitas PGK. Terdapat pula hubungan antara kadar ACE dan IL-6, dimana semakin tinggi kadar ACE, semakin tinggi pula kadar IL-6 dalam darah. Selain itu, kami juga menemukan hubungan antara meningkatkan usia dengan kadar ACE, hubungan antara kadar kreatinin serum dan rasio albumin-kreatinin urine dengan perburukan pasien PGK, dan hubungan terbalik antara LFG dengan perburukan pasien PGK.
Angiotensin converting enzyme merupakan enzim yang penting untuk retensi air-garam, penyempitan pembuluh darah, produksi radikal bebas, kematian sel, dan pembentukan jaringan ikat. Enzim ini juga terkait dengan peningkatan tekanan darah dan menjadi target terapi pada penyakit hipertensi. Penelitian yang telah kami lakukan ini sejalan dengan berbagai penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kadar ACE yang tinggi seringkali ditemukan pada pasien PGK.
Pedoman dari Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) merekomendasikan skrining pada pasien PGK berupa pemeriksaan urin, rasio albumin-kreatinin urine, kadar kreatinin serum, dan LFG. Hasil yang kami dapatkan sejalan dengan pedoman tersebut, dimana terdapat hubungan antara kadar kreatinin serum dan rasio albumin-kreatinin urine dengan perburukan pasien PGK. Akan tetapi, pemeriksaan ini memiliki kelemahan berupa variasi yang tinggi antar individu. Selain itu, terdapat peningkatan pengeluaran albumin melalui urin seiring dengan penurunan LFG. Hal ini menjadikan pemeriksaan menggunakan albumin menjadi kurang akurat untuk memprediksi perburukan pasien PGK. Sebagai alternatif, pemeriksaan ACE dan IL-6 yang kami lakukan pada penelitian ini dapat menjadi solusi untuk memprediksi perburukan pasien PGK. Hal ini mengingat respon inflamasi merupakan faktor yang sangat penting dalam perjalanan PGK. Jalur ACE dan IL-6 juga berpotensi menjadi target terapi untuk ke depannya dalam memperlambat laju perburukan PGK.
Penulis: Citrawati Dyah Kencono Wungu dan Hendri Susilo
Dosen Fakultas Kedokteran Unair – Rumah Sakit Unair
Artikel Ilmiah Populer ini diambil dari artikel dengan judul: The role of plasma angiotensin-converting enzyme and interleukin-6 levels on the prognosis of non-dialysis chronic kidney disease patients yang dimuat pada jurnal ilmiah Journal of Pharmacy & Pharmacognosy Research vol 11(1) tahun 2023.
Link artikel asli dapat dilihat pada: https://doi.org/10.56499/jppres22.1518_11.1.55