Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang dimulai pada jaringan usus besar dan/atau rektum. Sel pembunuh alami (NK) memainkan peran penting dalam garis pertahanan pertama melawan infeksi dan tumor, serta dalam reaksi autoimunitas dan hipersensitivitas. Sel NK juga berperan dalam mengatur pertumbuhan sel tumor dan metastasis. Jumlah dan persentase sel pembunuh alami yang diaktifkan telah ditentukan pada pasien dengan kanker kolorektal dan lesi jinak.
Sel Natural Kiler (NK) adalah tipe limfosit granular besar dengan ciri khas morfologi yang berpartisipasi dalam imunitas bawaan. Sel NK berperan pada tahap awal infeksi dan pertahanan tumor dan mungkin juga bermain berperan dalam autoimunitas dan hipersensitivitas reaksi. Sel NK melindungi tubuh dengan membunuh sel spesifik dan mensekresi kemokin dan sitokin (sistem kekebalan bawaan), serta membantu sel-sel kekebalan lainnya dalam menghilangkan sel target (sistem imun adaptif). sel NK fungsi diatur oleh dua jenis reseptor, yaitu aktivasi reseptor, dan penghambatan.
Sel NK adalah sel utama pada surveilans imun kanker. Peran sel NK pada kanker kolorektal dapat diprediksi terjadinya kekambuhan pasca operasi dan metastasis. Sebuah studi sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah sel NK terkait dengan harapan hidup orang dengan kanker kolorektal. Penurunan dalam aktivitas sel NK tidak terkait dengan stadium kanker, dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih rendah. Kanker kolorektal sepuluh kali lipat lebih banyak kemungkinan berkembang pada pasien dengan aktivitas sel NK yang rendah.
Berdasarkan gambaran tersebut, peneliti dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Universitas Airlangga berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya di salah satu jurnal Internasional terkemuka, yaitu Acta Medica Indonesiana. Peneliti melakukan penyelidikan terkait Jumlah dan Persentase Sel Natural Killer yang Teraktivasi pada pasien kanker kolorektal dan lesi jinak. Jumlah dan persentase sel NK yang teraktivasi dalam darah tepi ditentukan menggunakan metode flow cytometry pada 50 sampel pasien yang menjalani kolonoskopi dan didapatkan massa yang dibuktikan dengan pemeriksaan histopatologi.
Dari 50 sampel tersebut, 24 sampel termasuk dalam kelompok kanker kolorektal dan 26 sampel dari kelompok lesi jinak. Rerata jumlah sel NK pada kanker kolorektal adalah 161,71 ± 62,666 sel/µL, lesi jinak adalah 553,92 ± 269,173 sel/µL. Rerata persentase sel NK teraktivasi pada kanker kolorektal adalah 2,82 ± 1,19%, lesi jinak adalah 5,10 ± 2,48%. Terdapat perbedaan bermakna jumlah sel NK dan persentase sel NK teraktivasi antara pasien kanker kolorektal dan lesi jinak (p = 0,000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan yang signifikan ditemukan antara jumlah dan persentase sel NK yang teraktivasi pada pasien kolorektal dan lesi jinak.
Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada link artikel berikut:
https://actamedindones.org/index.php/ijim/article/view/2112
Penulis: Amie Vidyani