UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMA EP) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar Get To Knows Paper Competition pada Sabtu (24/6/2023). Webinar bertajuk Menggali Lebih Lanjut Tips & Trik Kepenulisan Karya Ilmiah dan Menguak Lebih dalam Tata Cara Kepenulisan yang Benar.
Webinar itu merupan pre-event dari Indonesia economics events (ECCENTS) oleh HIMA EP. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas karya tulis para peserta itu menghadirkan dua narasumber yaitu Salsabil Rifqi Qatrunnada (Abil) dan Dr Miguel Angel Esquivias Padilla MSE.
Abil yang merupakan mahasiswa S2 UNAIR dan alumnus S1 UNAIR mengawali pemberian materi. Kiprah dalam kepenulisan ilmiah menjadikan Abil dapat memberikan tips untuk menulis karya ilmiah yang baik berdasarkan pengalaman.
Menurut Abil, untuk bisa menulis karya ilmiah jelas harus banyak menulis. “Peraturan pertama yang harus teman-teman miliki ketika mau ikut lomba paper, jelas temen-temen harus banyak menulis. Utamakan tulisan opini atau kajian tentang suatu isu,” ungkap Abil.
Memahami Isu
Selanjutnya, menurut Abil yang tak kalah penting adalah memahami isu yang sedang ramai dan sesuai dengan tema perlombaan. “Yang kedua cari tau isu apa yang lagi hype soal tema dan kaitannya dengan sub tema lomba. Pahami isunya dan jadikan bahan latar belakang,” jelas Abil.
Setelah yakin dengan isu yang dipilih, Abil mengatakan langkah selanjutnya adalah mencari data dari sumber artikel, jurnal dan report rujukan yang kredibel. Menurut Abil, bagian membaca jurnal adalah hal penting untuk mencari celah pembaruan penelitian.

“Dari jurnal temen-temen akan tahu metode, tahun, dari sini akan tahu kesenjangan penelitiannya dimana. Ketika sudah ketemu research gap dimana maka akan ketemu novelty apa yang baru di penelitian temen-temen,” jelas Abil.
Perbanyak Diskusi
Abil mengingatkan pula untuk banyak berdiskusi dengan teman dan dosen serta membaca ulang hasil penelitian dan kesimpulan. Terakhir Abil mendorong para mahasiswa untuk menulis ilmiah karena manfaat yang ia rasakan sangat banyak. Salah satunya membantu berfikir kritis dan memudahkan proses skripsinya.
Pembicara kedua yaitu Miguel menjelaskan mengenai tata cara menulis ilmiah yang baik. Berbeda dari Abil, Miguel yang sering menjadi juri kompetisi kepenulisan ilmiah membagikan celah yang sering menjadi kekurangan tulisan para peserta lomba.
Menurut Miguel, penelitian yang sering menjadi juara adalah kelompok memiliki data penelitian terbaru dan lengkap. Miguel mengatakan yang sering menjadi kelemahan peserta adalah justifikasi argumen dimana data yang kurang memadai serta kurangnya analisis.
“Banyak peserta hanya menjabarkan data referensi namun tidak membangun argumen dari hal itu,” ungkap Miguel. Menurut Miguel, poin penting karya ilmiah adalah yang dapat membuat para juri terkesan dengan hasil temuan baru. (*)
Penulis: Shafa Aulia Ramadhani
Editor: Binti Q. Masruroh